Sosok dua gadis menutupi dinding kastil Caherkinmonwee di pedesaan Galway, Irlandia. Karya Joe Caslin ini merupakan versi wanita dari mural Yes Equality yang terlebih dahulu menghiasi sudut jalan South Great George pada April 2015 lalu. Kedua mural ini dibuat Caslin untuk mendukung referendum pernikahan sesama jenis di Irlandia yang dilaksanakan pada 24 Mei 2015 lalu.
“Saya tidak ingin memiliki mural sepotong dua pemuda dan tidak menindaklanjutinya dengan versi perempuan,” katanya, “Saya ingin menunjukkan aspek yang lebih luas dari sebuah hubungan,” ujar Caslin.
Mural ini digambar Caslin menggunakan pensil dalam satu minggu di atas kertas dan diperbesar setinggi 14 meter dengan menggunakan mesin cetak arsitektur. Caslin menggunakan perekat berbahan dasar kentang untuk memastikan dinding kastil abad 15 milik Peter Hayes itu tidak rusak. Seperti versi prianya, mural dua wanita ini dapat terhapus air hujan dan akan hilang dalam beberapa minggu atau bulan, tergantung kondisi cuaca.
Caslin sengaja mengambil lokasi pedesaan Galway untuk mural Yes Equality versi wanita, sementara versi pria dilokasikan di tengah jalanan sibuk ibukota Irlandia, Dublin. “Mudah untuk berbicara dengan masyarakat urban mengenai isu macam ini karena mereka mengharapkannya. Namun dengan meletakkan mural versi wanita di tempat terpencil ini tentu akan menjangkau orang yang berbeda,” ujar Caslin pada The Independent.
Irlandia sendiri merupakan negara Katolik yang baru melegalkan hubungan sesama jenis pada tahun 1993, namun belum melegalkan pernikahan sesama jenis hingga 24 Mei 2015 lalu melalui voting nasional dengan hasil jumlah dukungan final sebanyak 62,1 persen.
Ide Caslin untuk menyebarkan pesan seninya lewat sosial media juga tampak berhasil dengan banyaknya warga Dublin yang mengeposkan foto karyanya lewat Instagram dan Twitter, disertai caption yang menunjukkan dukungan untuk kesetaraan.
Dalam pembuatan mural ini, Catlin terinspirasi lukisan Frederic William Burton, The Meeting on The Turret Stair yang dibuat pada tahun 1864. Lukisan tersebut mengisahkan cinta seorang putri dan prajurit yang tidak direstui ayahnya. Dalam lukisan itu, digambarkan pertemuan terakhir mereka di tangga kastil, simbol ketidakmampuan mereka untuk mengekspresikan cinta.
Emosi yang sama coba dituangkannya dalam mural tentang bentuk cinta yang tidak lazim. “Untuk menunjukkan cinta, yang penting adalah cinta itu sendiri, kesetaraan bahwa orang seharusnya tidak mempersoalkan hubungan macam apa yang mereka jalani,” kata Caslin pada The Irish Times.