3. Laboureur dans un champ, 1889 (US$81,31 juta)

Setahun sebelum kematiannya, Vincent Van Gogh (1853–1890) tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole. Karya ini dibuat dalam masa satu tahun tinggal di rumah sakit jiwa tersebut.
Hampir setiap pagi antara Mei 1889 hingga Mei 1890, dunia luar melihat Vincent van Gogh tampak seperti di Laboureur dans un champ: dinding batu yang rendah melingkupi ladang gandum, beberapa pohon kapuk, rumah pertanian tua, dan seorang petani sedang mengolah tanah.
Van Gogh memulai lukisan ini pada akhir August 1889, dan merampungkannya pada 2 September 1889. Tentu ini menjadi perkembangan penting baginya, yang selama satu setengah bulan tak boleh memegang kuas lukis.
Baca juga Tiga Syarat Penting Menjadi Kolektor Seni
Dr. Théophile Peyron dan para petugas rumah sakit jiwa Saint-Paul-de-Mausole di Saint-Rémy mengunci sang seniman di luar studionya, menunggu kesehatannya pulih dan pikirannya stabil.
Enam pekan sebelumnya, Van Gogh mendapat serangan epilepsi yang, menurut istilahnya, menghancurkan, dan menimbulkan malapetaka di dalam pikiran dan tubuhnya.
Lukisan ini punya kekuatan hidup yang khas, yang memberi pemahaman tentang kompleksitas kejiwaan Van Gogh.
Van Gogh selalu merasa punya ikatan dengan pekerja (labour). Pada sosok pembajak di Laboureur dans un champ dia melihat kesamaan dengan misinya sebagai seniman, yakni berjuang tanpa henti. Lukisan ini mencerminkan tekad sang seniman untuk sembuh melalui bekerja.
Laboureur dans un champ terjual di balai lelang Christie’s New York pada 13 November 2017 seharga US$81,31 juta atau setara Rp1,1 triliun.




