Dedy Sufriady; "Figure#31"; 150x200cm; oilstick, marker, acrylic, oil on canvas; 2015

Dari ekspresinya, dapat kita lihat satu-persatu emosi apa yang sedang dikeluarkan setiap wajah.

Ketika dua orang bertemu, bagian tubuh manakah yang pertama kali akan dilihat? Wajah, tentu saja. Wajah adalah salah satu faktor yang mempengaruhi impresi pertama kedua orang, terutama yang baru saja bertemu. Dari wajahlah seseorang dapat menerka kepribadian si pemilik wajah. Lalu, bagaimana dengan wajah yang ditemui dalam lukisan?

Hal inilah yang menjadi dasar perumusan pameran “The Faces of Life” yang diselenggarakan di Mezzanine Level Artotel Thamrin Jakarta. Pameran yang berlangsung dari 15 Maret sampai 15 April 2017 ini dikuratori pemilik galeri ArtSphere Maya Sujatmiko dan Art Manager Artotel Indonesia Safrie Effendi.

Berangkat dari gaya melukis abstrak, Dedy Sufriady bertekad mencoba untuk memasuki dunia figuratif untuk pertama kalinya. “Ketika saya memutuskan untuk melukis manusia, saya memilih wajah,” ujar Dedy. “Wajah adalah bagian tubuh manusia yang paling saya sukai.” Dari empat karya yang dipajang, dua di antaranya adalah karya lama yang menjadi awal Dedy mencoba melukis wajah, yakni Figure #31  dan Ecosystem #4. Dua karya lainnya adalah bagian dari delapan karya baru yang ia siapkan untuk pameran “The Faces of Life”.

Pada Figure #31, dapat kita lihat 40 wajah yang ekspresif. Bagaimana emosi satu-persatu wajah dengan nuansa berbeda dibandingkan dengan lukisan Dedy sebelumnya. Sama-sama ekspresif, tetapi lebih teratur.

Ulasan lengkap Mengenal Wajah, Membaca Emosi dapat dibaca di majalah SARASVATI edisi April 2017.