Ada banyak genangan kenangan dalam diri manusia tapi tidak semuanya abadi. Beberapa di antaranya hanya sepintas lewat dan menambah rekam catatan dalam kehidupan. Namun beberapa yang istimewa akan selalu tetap mendekam didalam ingatan sebagai kenangan yang berusia selamanya.
Setidaknya hal inilah yang ingin dibagi ke 24 seniman yang melangsungkan pameran Art Shine perdana dengan tema Eternity 2-4 November 2017 di Ciputra Artpreneur lt. 11 Jakarta. Masing-masing seniman tentunya punya pengalaman personal mengenai kenangan abadinya dengan latar belakang persoalan yang berbeda-beda. Bisa tentang asmara dan tak menutup kemungkinan juga tentang konflik yang terjadi di negeri sendiri.
Baca juga Ketika Kegelapan Menang di UOB Painting of the Year 2017
Ada 35 karya yang terangkum dalam Eternity, mulai dari bentuk lukisan, drawing, ilustrasi, mixed media, dan grafis yang tersebar secara artistisk membawa pengunjung tak hanya menyelami pikiran senimannya tetapi juga berdialog dengan kenangannya sendiri.
Walaupun 35 karya ini sangat personal tetapi peristiwa kenangan bisa disebut sebagai sesuatu yang massal dan bisa mengenai siapapun. Sehingga ketika kita memandang satu demi satu karya sang seniman, bukan tak mungkin Anda merasakan kenangan yang serupa.
Baca juga “Membedah” Sosok Chairil Anwar Lewat Empat Perempuan Istimewa Dalam Hidupnya
Seperti Unconditionally Love karya Fitrajaya Nusananta yang menggambarkan kedua insan yang saling berbagi. Si perempuan meletakkan kepalanya dengan sayunya di atas lengan sang lelaki. Sembari si perempuan lelap, sang lelaki menatap sumber suka-duka yang sedang bertumpu di lengannya tersebut. Bukankah cinta memang seharusnya begini? Ada saat dalam suka maupun duka? Sehingga terciptalah cinta tanpa syarat?

Akbar Linggaprana, seniman kelahiran Yogyakarta ini punya kenangan yang sifatnya lebih monolog lewat karyanya Dia Lo Gue. Kemudian Angga Sukma seolah mengingatkan kita kalau kenangan tidak selamanya menyenangkan tetapi ada juga yang menyakitkan. Ingin dilupakan namun tidak mampu lenyap dalam ingatan dan menjadi Teror dalam memori.
Baca juga Seni Pembebasan Semsar Siahaan
“Art Shine Jakarta 2017 dengan tema Eternity adalah kebebasan seniman bercerita mengenai gagasannya masing-masing,” kata Ghanyleo selaku salah satu partisipan seniman sekaligus Art Managemen dari Jakarta Illustration Visual Art (JIVA Management) sebagai penyelenggara pameran ini. Ke depannya Art Shine akan digelar secara rutin sebagai salah satu ruang dan stimulus pelaku dan penikmat seni rupa berdialog secara kreatif.