Mengamati perubahan transportasi Indonesia dari masa ke masa tak ubahnya menjalin ulang sejarah. Bagaimana Indonesia melalui masa transisi, menerima perubahan dan beradaptasi dengan zaman yang baru. Selalu menarik bila kita menyusuri jejak-jejak sejarah yang menceritakan bagaimana orang tempo doeloe bertahan hidup dimana teknologi masih terbatas namun manusianya tetap awas.
Sejarah dan kenangan inilah yang tercatat dalam buku Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe karya Olivier Johannes Raap yang akan didiskusikan di Roemah Seni Sarasvati Jalan Jenderal Sudirman No 137 Bandung pada Sabtu (28/10) pukul 15.00 WIB.
Lewat bukunya, penulis mengajak pembaca untuk mengintip jejak sejarah Indonesia lewat jalur kereta api yang tergambar dalam kartu pos koleksinya yang sudah dibukukan. Ada banyak penjelasan menarik dan kaya akan sejarah juga sarat informasi. Bahkan tak jarang juga penulis memperbaiki informasi yang tertera di dalam tiap kartu pos dengan fakta yang sesungguhnya.
Misalnya mengenai lokasi, jurusan kereta api dan nama bangunan yang kurang tepat. Ada fakta menarik yang tertuang di dalam buku ini. Ternyata hampir sebagian besar jalur kereta api di Indonesia dibangun semenjak abad ke 19 oleh pemerintah Hindia Belanda.
Baca juga Ini yang Menjadi Penjelasan Kenapa Kazuo Ishiguro Memenangkan Nobel Sastra 2017
Sekilas Tentang Penulis
Olivier Johannes Raap adalah penulis kebangsaan Belanda yang tergila-gila dengan sejarah dan pesona Jawa tempo doeloe. Selain mengoleksi perangko lawas, hobinya yang lain adalah blusukan ke perkampungan untuk berinteraksi dengan penduduk setempat. Mencicipi makanan/jajanan kampung dan mengobrol soal sejarah. Selain Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe, Olivier menulis tiga buku lain yaitu Pekerdja di Djawa Tempo Doeloe, Soeka Doeka di Djawa Tempo Doeloe dan Kota di Djawa Tempo Doeloe.
Roemah Seni Sarasvati
Roemah Seni Sarasvati adalah galeri yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 137 yang merupakan tempat untuk bertukar gagasan dan memperkenalkan berbagai keragaman seni budaya melalui berbagai karya-karya seni rupa yang berkualitas. Roemah Seni Sarasvati terbuka sebagai ruang pameran, diskusi dan juga kafe seni.
Beberapa event ataupun pameran yang pernah diadakan di sini antara lain diskusi seni Membingkai Sensibilitas dalam UOB Painting of the Year 2016 dan pameran Napas Lama 2016 oleh kelompok Killskill dan Capture 2015.
Baca juga Karya Arsitektur IAWS Dipamerkan di Roemah Seni Sarasvati
Selain diskusi buku Sepoer Oeap di Djawa Tempo Doeloe pada Sabtu (28/10) pukul 15.00 WIB, di Jumatnya (27/10) akan digelar diskusi dan presentasi dari tiga studio arsitek yang menjadi peserta dalam Indonesian Architects Week @Seoul 2017 Travelling Exhibition: Bandung yaitu Terra Lumen Indonesia (High Performing Invisible Place: Tollway Rest Area), Aboday (Club House The Eminent) dan PSUD (Reclaiming Alun-alun Semarang, Pasar Johar Urban Revitalization) pukul 19.00 – 21.00 WIB. Diskusi ini sekaligus menjadi penutup pameran arsitek The Indonesian Architects Week @Seoul 2017.