Art Stage Singapore di Marina Bay Sands, Singapura, 12-15 Januari 2017. (Foto: Renjana Widyakirana)

Ketidakpedulian terhadap seni adalah buah dari kurangnya pengetahuan mengenai seni. Di sinilah langkah Art Stage Singapore dalam hal mengedukasi publik patut dipuji.

Sejumlah pemilik galeri Indonesia memberi respon positif terhadap Art Stage Singapore 2017 walau gelaran kali ini cenderung sepi dibanding tahun lalu. Puncak keramaian terfokus di VIP Preview dan Vernissage. Untuk galeri-galeri Indonesia, transaksi penjualan yang terjadi pun berkurang.

Ambil contoh Lawangwangi. Walau hanya membawa sebuah instalasi dari satu seniman, Lawangwangi berhasil menjual karya tersebut. Beberapa galeri Indonesia lainnya tidak mengalami hal yang sama. d’Gallerie berhasil menjual sekitar 50 persen dari karya seniman graffiti yang dibawa. Srisasanti Syndicate mengaku penjualan lumayan meski tidak semuanya terjual. Sedangkan Can’s Gallery mengeluhkan minimnya penjualan.

“Memang penjualan menurun. Tetapi kan galeri juga tetap bisa melakukan networking dengan calon klien. Jika mereka tidak tertarik dengan karya yang ada di pameran, kita masih bisa tawarkan karya lain,” ujar pemilik Can’s Gallery Inge Santoso saat dihubungi Sarasvati.

Art Stage Singapore di Marina Bay Sands, Singapura, 12-15 Januari 2017. (Foto: Renjana Widyakirana)
Art Stage Singapore di Marina Bay Sands, Singapura, 12-15 Januari 2017. (Foto: Renjana Widyakirana)

Usai Art Stage Singapore, beberapa galeri, seperti d’Gallerie dan Srisasanti Syndicate mengkonfirmasi partisipasi mereka untuk Art Stage Jakarta pada 11-13 Agustus 2017.

“Kondisi saat ini, art event seperti art fair, dapat memberikan banyak manfaat bagi perkembangan seni rupa Indonesia,” ujar pemilik Srisasanti Syndicate St. Eddy Prakoso. “Meski hanya 3-4 hari, namun pengunjung bisa belasan ribu orang. Menurut saya sangat menarik.”

Art Stage Singapore diadakan pada 12-15 Januari 2017 di Marina Bay Sands, Singapura dan merupakan penyelenggaraan ketujuh. Ada beberapa faktor yang diasumsikan menjadi penyebab penurunan keramaian ini. Salah satunya adalah tanggal penyelenggaraan Art Stage Singapore semakin dekat ke awal tahun (tahun lalu diadakan pada 21-24 Januari). Selain mungkin masih banyak orang yang belum pulang dari liburan, tanggal ini pun hanya berjarak sekitar dua minggu dari Tahun Baru Cina yang dirayakan semeriah Lebaran di Indonesia.

 

 

Ulasan lengkap Rentang Ragam Seniman Indonesia di Art Stage Singapore 2017 dapat dibaca di majalah SARASVATI edisi Februari 2017