Zhu Jinshi b. 1954, Boat, 2015, Installation: Xuan (rice) paper, bamboo, cotton threads, 18 metres long, 7 metres high. Image courtesy of Pearl Lam Galleries
Zhu Jinshi b. 1954, Boat, 2015, Installation: Xuan (rice) paper, bamboo, cotton threads, 18 metres long, 7 metres high. Image courtesy of Pearl Lam Galleries
Zhu Jinshi b. 1954, Boat, 2015, Installation: Xuan (rice) paper, bamboo, cotton threads, 18 metres long, 7 metres high. Image courtesy of Pearl Lam Galleries

Galeri Pearl Lam dan Hongkong Land menampilkan karya monumental Zhu Jinshi yang bertajuk Boat di The Rotunda, Exchange Square, 10-31 Maret 2015. Karya instalasi ini memiliki panjang delapan belas meter dan tinggi tujuh meter dan terbuat dari bambu, benang kapas, dan lebih dari 12.000 lembar kertas Xuan. Dengan ukuran sebesar itu, Boat otomatis akan menarik perhatian siapa saja yang melihatnya.

“Hongkong Land senang sekali bisa menampilkan karya Zhu Jinshi ini,” ujar Y K Pang, Chief Executive Hongkong Land. Ia juga menambahkan bahwa Hongkong Land telah lama berpartisipasi mendukung upaya promosi seni dan budaya. “Pameran karya yang sudah diakui secara internasional ini sesuai dengan visi kami untuk membentuk sebuah antusiasme gaya hidup di masyarakat,” tambahnya lagi.

Zhu Jinshi adalah salah satu seniman kontemporer Cina terdepan saat ini yang sudah berkontribusi dalam kancah kesenian lewat berbagai olahan medium, seperti lukisan, seni pertunjukan, dan instalasi. Kertas Xuan sendiri sudah menjadi fokus ketertarikannya sejak 1988 ketika ia berkarya di Berlin. Saat itu, ia membuat karya dari satu meter kubik kertas Xuan. Pameran di The Rotunda ini adalah lanjutan dari pameran Zhu Jinshi di Beijing dan Shanghai pada 2012, Art13 di London pada 2013, and Rubell Family Collection di Miami pada 2014.

Pearl Lam mengatakan bahwa karya Boat milik Zhu Jinshi mengandung karakter karya yang kuat dari sang seniman. “Karya Boat ini menggambarkan karakter praktek berkesenian Zhu Jinshi yang mendekonstruksi teori-teori barat tentang seni dan bahasa visual lewat cara menggambungkannya dengan akar tradisi dan filsafat Cina. Resonansi budaya yang terlihat dari banyak lapisan karyanya mewujudkan karier artistik Zhu yang khas. Saya senang dapat membawa instalasi berukuran besar ini ke Hong Kong untuk yang pertama kali,” imbuhnya lagi.

Dalam proses berkarya menggunakan kertas Xuan, Zhu Jinshi membentuk sebuah manifestasi fisik mengenai konsep waktu, baik itu waktu dalam pengertian subjektif dan waktu dalam konteks budaya. Ukuran raksasa dan pengaruh visual yang muncul dari Boat sangatlah kontras dengan kehalusan material bahan pembuatnya. Dualisme inilah yang akhirnya memberi nilai budaya pada materialnya, perjalanan sang seniman sendiri, dan orang-orang yang melihat karyanya.

Hongkong Land sendiri telah lama menjadi pencetus dalam menampilkan karya seni menggunakan properti yang komersil. Gedung perusahaan Hongkong Land, yang menjadi jantung Hong Kong’s Central Business District, menyimpan koleksi yang mencakup karya seniman-seniman lokal dan modern masters dari abad ke-20. Hal ini membuat para pekerja atau orang-orang yang beraktivitas di wilayah Hong Kong’s Central Business District dapat merasakan pengalaman melihat karya seni sehari-hari. Kolaborasi dengan Galeri Pearl Lam ini adalah lanjutan niat dan upaya keduanya untuk menghadirkan karya seni penting ke tengah masyarakat Hong Kong.

Pameran Boat karya Zhu Jinshi ini terbuka untuk publik setiap hari dari jam 09.00-19.00. Pengunjung juga bisa mendapat jasa tour guide untuk merasakan pengalaman berjalan di dalam instalasi tersebut.