Rembang, pertengahan Novenber 1903. Belakang: Kartini dan Raden Adipati Djojoadiningrat. Depan: Kartinah, Roekmini, dan Soemantri. (Foto: Jacky Rachmansyah)

 

Tentu beda rasa yang ditangkap, melihat foto yang hanya ber-caption “Kartini, Kardinah, Roekmini” dengan foto yang dilengkapi keterangan memadai, satu sampai dua paragraph.

 

 

Kartini, Kardinah, Roekmini berkebaya dengan bros kecil di dada, serta kalung dengan bandul berbentuk hati. Kardinah dan Roekmini melihat ke arah kiri foto, hanya Kartini melihat ke kamera. Ketiganya membubuhkan tanda tangan di tepi bawah foto.

Foto yang dikirim dari Jepara bertanggal 20 Januari 1902 itu diambil di Semarang pada akhir Desember 1901. Kardinah yang meminta tiga saudari ini dipotret untuk terakhir kalinya sebelum salah satu dari mereka menikah (surat Kartini untuk Rosa Abendanon, 21 Desember 1901).

Kartini menulis di bagian belakang foto, “Untuk kesayangan kami, Malaikat yang baik! Ini adalah pertemuan terakhir bagi kami bertiga. Sebentar lagi nasib kami akan memetik daunnya satu per satu, tapi foto ini adalah kenangan yang membekas tentang tiga daun dalam satu batang pohon, tiga hati dan pikiran yang akan bersama dalam segalanya!”

 

Pameran “Jejak Langkah Seorang Raden Ajeng: Reflections on R.A. Kartini” di Erasmus Huis Jakarta, 13-31 Maret 2017. (Foto: Jacky Rachmansyah)
Pameran “Jejak Langkah Seorang Raden Ajeng: Reflections on R.A. Kartini” di Erasmus Huis Jakarta, 13-31 Maret 2017. (Foto: Jacky Rachmansyah)

 

Tentu beda rasa yang ditangkap, melihat foto yang hanya ber-caption nama tiga orang, dengan foto yang dilengkapi keterangan memadai, satu sampai dua paragraf. Bukan saja khalayak jadi tahu cerita di baliknya, melainkan juga ada tarikan emosi yang bisa sampai, dan bahkan demikian kuat, kepada pembaca.

Dengan tujuan ini pula, antara lain KITLV menghibahkan foto-foto koleksinya ke Museum Kartini di Jepara, selain mengganti foto-foto yang sudah lapuk di museum, menjelang ulang tahun Kartini pada 21 April 2017.

Namun sebelumnya, foto-foto itu dipamerkan di Erasmus Huis Jakarta dalam tajuk “Jejak Langkah Seorang Raden Ajeng: Reflections on R.A. Kartini” pada 13-31 Maret 2017. Dari 75 file foto yang diserahkan, 27 diantaranya dicetak dan dipamerkan. File digital foto-foto itu di-copy dari arsip KITLV di Leiden, Belanda.

 

Ulasan lengkap Cerita Kartini Tentang Api yang Menyala Lagi dapat dibaca di majalah SARASVATI edisi April 2017