Setelah dua seniman Filipina, Jiger Cruz dan Gary-Ross Pastrana, ROH Projects mempersembahkan pameran tunggal Kei Imazu, seniman Jepang yang telah menjalankan residensi di OPQRSTUDIO selama tujuh minggu. Mengambil tajuk “Overgrown” dan sub-judul “Can Androids Dream?”, pameran ini berlangsung dari 8 Agustus hingga 10 September 2017.
Proses kekaryaan Kei dapat dibilang agak unik. Walaupun lukisan yang dihasilkannya tampak sangat spontan dan ekspresif, nyatanya lukisan-lukisan tersebut diciptakan dengan perencanaan yang ketat. Contohnya, Young girl’s gravestone, Caravaggio’s foot, Egyptian mask, downloaded bulb flower from 3D models free download website, photo from when the Pasteum Tomb was discovered, sketch of Aloys Zotl’s drawings of monkeys, dan legs of an anime figure adalah kata kunci yang dicari oleh Kei melalui situs Google untuk refrensi lukisan Monkey Grows Something Under the Tomb. Setelah itu, ia merangkai gambar-gambar tersebut secara digital dengan program Photoshop, termasuk goresan-goresan kuasnya. Tidak heran lukisan Kei terlihat “tipis” walaupun tampak memiliki banyak layer.
“Karena teknologi digital mencoba untuk menciptakan manusia, manusia mencoba untuk menciptakan teknologi digital. Saya merasa ada kerinduan abadi akan satu sama lain, dan pada akhirnya, entah berhasil atau gagal, saya ingin melukiskannya pada lukisan saya,” jelas Kei. Penggunaan teknologi digital dalam proses kekaryaan seorang seniman mungkin bukan sesuatu yang baru. Tetapi, filosofi Kei akan hal tersebut menjadikan karya Kei menjadi lebih spesial.
Kei terinspirasi novel Motojiro Kaiji berjudul Under the Cherry Tree. Di novel tersebut terdapat sebuah bagian yang menceritakan bagaimana sekuntum bunga yang indah tidak akan berkembang tanpa mayat yang terkubur di bawahnya. “Dari situ saya mencoba menciptakan berbagai perbandingan dan hubungan antara yang datang dan pergi dalam dunia digital dan nyata, monyet dan manusia, kehidupan dan kematian,” jelas Kei.
Visual yang terdapat dalam lukisan Kei tidak hanya sebuah visual, tetapi juga merepresentasikan sesuatu. Contohnya Human Study, lukisan mengenai sebuah android mempelajari gerak-gerik manusia. Kei menjelaskan, “Manusia mengusahakan kemajuan, tapi sebenarnya masalah seperti kapitalisme dan perang lahir dari sana. Sedangkan gerak-gerik monyet-monyet pada lukisan saya menunjukkan bahwa mereka perlu belajar mengenai kegagalan dan sejarah manusia.”
Layaknya pribadi sang seniman, beberapa karya Kei mencerminkan kejenakaan. Contohnya Donuts yang menampakkan visual sebuah donat, berangkat dari kegemarannya mengkonsumsi makanan manis. Selain itu, ada pula Candy in Amber Room, karya yang dilukis di atas cetakan kue bulan.