Pada pertengahan 2016, Arkiv melakukan perubahan dengan menghilangkan karakter utama yang sering terlihat di karya-karyanya.
Cahaya merupakan perwujudan energi elektromagnetik yang acap kali dikelindan dengan sosok Ilahi. Kedekatan manusia pada cahaya tentunya tidak bisa digantikan dengan fungsi lain, karena cahaya memberikan penerangan, pencerahan, serta menjaga keberlangsungan kehidupan.
Fungsi cahaya yang teramat besar inilah yang bisa jadi mengilhami manusia untuk menggambarkan kuasa akbar pencipta lewat cahaya. Sehingga, tidak mengherankan apabila cahaya dipahami sebagian besar orang sebagai simbol dari yang kudus dan spiritual.
Begitupun dengan Arkiv Vilmansa, yang membahas perjalanan spiritual terpenting di sejarah agama Islam lewat torehan gradasi warna dan cahaya pada pameran “Luminous Landscape”, 30 Juli – 4 September 2016 di RUCI Art Space, Jakarta.
“Cahaya adalah pedoman hidup. Ketika kita merasa di dalam kegelapan, kita butuh cahaya untuk menerangi,” ujar Arkiv di pembukaan pamerannya. Arkiv adalah perupa yang dulu menempuh pendidikan arsitektur di Universitas Parahyangan, Bandung.
*Ulasan lengkap tentang Bentang Cahaya Spiritualitas Arkiv Vilmansa bisa dibaca di majalah Sarasvati edisi September 2016