Bazzar Art 2016 diikuti 42 galeri dalam dan luar negeri. (Foto: Jacky Rachmansyah)

Agustus lalu, Jakarta jadi tuan rumah dua acara bursa seni besar. Di balik antusiasme pengunjung, ada galeri yang “kerepotan” menyiapkan karyanya untuk dipamerkan.

Bazaar Art Jakarta 2016 sudah ditutup pada 28 Agustus 2016, berselang tak sampai tiga pekan setelah Art Stage Jakarta 2016. Dua acara yang sama-sama bursa seni dan sama-sama diselenggarakan di Jakarta.

Art Stage Jakarta (ASJ) 2016 diadakan di Gandaria City, Jakarta, 5-7 Agustus 2016. Menyusul kemudian Bazaar Art Jakarta (BAJ) 2016 pada 25-28 Agustus 2016 di Grand Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta. Pada tahun penyelenggaraan kedelapan ini, BAJ 2016 diikuti 42 galeri, 630 seniman, dan 2000 karya seniman lokal dan mancanegara.

Saat konferensi pers pada hari pembukaan BAJ 2016, Fair Director Vivi Yip mengatakan Bazaar Art Jakarta kali ini berdasarkan “Edukasi untuk seni, dan seni untuk edukasi” yang didukung berbagai program edukatif bagi pengunjung.

Penampilan Agnes Christina pada karya
Penampilan Agnes Christina pada karya “Nggon” berdasarkan kesusastraan Jawa Serat Centhini di Bazzar Art 2016. (Foto: Jacky Rachmansyah)

Ada tiga program BAJ 2016 untuk para pengunjungnya. Pertama, MALLart, yakni penempatan berbagai karya seni di dalam Pacific Place Mall, seperti instalasi Tropical Bouquet oleh Eko Nugroho di Atrium utama. Ada pula pameran “Monster in Disguise” oleh Darbotz, serta “Alhamdullilah, We made It” oleh MES56 dan ROH Projects.

ARTmosphere yang bekerja sama dengan Galleries Lafayette juga menampilkan produk karya desainer interior dan produk ternama, seperti Abie Abdullah, Rina Renville, dan Luthfi Hasan.

Bekerja sama dengan Generation G, pengunjung dapat ikut serta berbagai kegiatan seni EDUart dalam venue BAJ 2016. Dari “Mural Workshop” bersama Sanchia T. Hamidjaja, “Self Drawing Portrait” bersama R. E. Hartanto, hingga “Wayang Puppet Creation” bersama Kemal Ezedine. Juga ada “Kid’s Painting Competition” yang diselenggarakan Ganara Artspace.

Suasana Bazzar Art 2016 yang diikuti 42 galeri dalam dan luar negeri. (Foto: Jacky Rachmansyah)
Suasana Bazzar Art 2016 yang diikuti 42 galeri dalam dan luar negeri. (Foto: Jacky Rachmansyah)

Untuk program TALKart, BAJ 2016 menggelar berbagai diskusi seni menghadirkan ahli berbagai bidang sebagai pembicara, seperti Mira Lesmana dan Nia Dinata untuk “Art and Film”; Avianti Armand, Budi Pradono, dan Lim Masulin untuk “Art and Architecture”; serta Triawan Munaf, Hilmar Farid, dan Irawan Karseno berbicara tentang “Art and Government”.

UOB Indonesia mengisi program TALKart untuk mempromosikan UOB Painting of the Year 2016. Agung Hujatnikajennong, salah satu juri UOBI POY 2016, dan Antonius Subiyanto, pemenang IOB Southeast Asian Painting of the Year 2014, hadir sebagai pembicara.

Selain ketiga program tersebut, ada pula Neo Wayang Art Performance oleh Nia Dinata dan putranya, Gibran Nicholau Papadimitriou; seni pertunjukan Reading Centhini “Nggon” oleh Agnes Christina; dan Charity Art Auction untuk Yayasan Seni Rupa Indonesia yang menghadirkan tas, skateboards, helm, dan branded sneakers yang didesain dan modifikasi seniman-seniman ternama Indonesia, seperti Aditya Novali, Eddie Hara, dan Angki Purbandono.

 

*Ulasan lengkap Di Antara Dua Bursa Seni dapat dibaca di majalah Sarasvati edisi Oktober