Meja karya Carlo Bugati (Italia, 1856-1940)
Sepasang tempat lilin dan jam meja yang didesain oleh Archibald Knox (Inggris, 1864-1933).
Sepasang tempat lilin dan jam meja yang didesain oleh Archibald Knox (Inggris, 1864-1933).

Menandai usianya yang keseratus, Royal Ontario Museum di Kanada mengadakan pameran desain dan seni dekoratif yang diciptakan sekitar tahun 1914 bertajuk Around 1914: Design in a New Age yang dipamerkan dari 29 Maret 2014 hingga 21 Maret 2015 di Samuel European Galleries di lantai 3 museum tersebut.

Pameran tersebut melibatkan lebih dari 100 objek dari koleksi European Decorative Art di ROM yang terkenal. Karya-karya dari desainer terpandang pada era tersebut dan yang secara kritis dan historis dikenal dengan kualitas pengerjaannya, termasuk Christopher Dresser, Charles Rennie Mackintosh, Archibald Knox, Louis Comfort Tiffany, Frank Lloyd Wright, Emile Gallé, Carlo Bugatti, Georg Jensen, Otto Wagner, dan Josef Hoffmann ditampilkan di pameran tersebut.

Robert Little, The Mona Campbell Curator untuk European Decorative Arts di Departemen Budaya Dunia di ROM, ditunjuk menjadi kurator untuk pameran Around 1914. “Waktu pameran ini tidaklah muncul secara kebetulan. Dengan seluruh area di ROM diharapkan merayakan usianya yang keseratus, bagian seni Eropa berada di posisi paling bagus dalam menyampaikan tema ini. Pameran ini menetapkan bahwa tahun ketika ROM dibuka, merupakan era para desainer terpandang ini berkarya dalam cara-cara baru,” ujar Robert Little.

Juni 1914, merupakan waktu penting dalam sejarah dunia, ketika Eropa tercebur dalam perang dunia, menyebabkan terjadinya akhir dari sistem sosial politik yang telah lama ada. Pengaruh dan dampaknya begitu mendalam. Dalam arsitektur dan seni dekoratif, tahun-tahun tersebut memperlihatkan bahwa perang menjadi saksi kemunculan eksperimentasi radikal dan menantang ketergantungan terhadap preseden sejarah – akhirnya membawa datangnya gerakan modern. 

Teko Teh karya Christopher Dresser (Inggris, 1834-1904)
Teko Teh karya Christopher Dresser (Inggris, 1834-1904)

Diatur secara kronologis, tematik, dan asal negara, pameran ini menampilkan bagaimana desainer-desainer dan para pencipta kriya berusaha untuk merespon terhadap meluasnya ideology dan tantangan sosial pada masa mereka. Around 1914 mengambil Gerakan Seni dan Kriya di Inggris dan Amerika sebagai titik keberangkatan.

Mereka yang menampilkan masalah ekonomi dan sosial, diklaim terikat kepada metode-metode industri dan produk-produk yang buruk. Para penganut gerakan ini mengajukan kembalinya pengerjaan dengan tangan sebagai perlawanan. Meskipun karya-karya berkualitas tinggi mereka produksi, tingginya biaya produksi membuat karya-karya mereka hanya tersedia di pasar terbatas.

Kemudian, banyak desainer di berbagai negara di Eropa berusaha untuk merekonsiliasi kualitas desain dengan kemungkinan melakukan produksi lebih banyak, memanfaatkan materi-materi baru yang tersedia dengan teknologi terbaru. Usaha mereka ini bisa dilihat dari beragamnya negara-negara yang terlibat dalam gerakan Art Nouveau di Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Denmark.

Meja karya Carlo Bugati (Italia, 1856-1940)
Meja karya Carlo Bugati (Italia, 1856-1940)

Produk-produk dari para desainer yang bekerja di negara-negara ini membentuk porsi yang besar di pameran ini. Pada akhirnya, orang-orang inovatif ini mendorong perubahan dalam pendekatan di dunia desain, secara signifikan berkontribusi pada munculnya era baru secara keseluruhan. Melalui 60 tahun pengembangan, perubahan ini secara besar memberi efek pada usaha-usaha yang dilakukan para arsitek, seniman, dan desainer.

Sejak dibuka pada 1914, ROM telah mengoleksi karya-karya penting dari para desainer penting di tiap periode yang berkarya dengan materi-materi seperti gelas, periuk, porselen, metal, keramik, kertas, kayu, dan gading. Saat ini, koleksi yang dimiliki Museum ini dinilai paling penting di Kanada dan bagian utara Amerika. (Artdaily)