Jauh sebelum fotografi makanan digilai orang-orang yang gemar memotret makanan dan mengunggahnya ke media sosial, seniman Amerika Sandy Skoglund sudah melakukannya dengan menakjubkan. Seniman Amerika ini memulai seri yang ia beri nama Food Still Lifes pada 1978 dan sejak saat itu menciptakan karakter khasnya dalam dunia fotografi makanan.
Makanan dalam foto-foto Sandy Skoglund dikomposisi dengan latar ornamen dekoratif, seperti taplak meja yang sudah dihias dengan pola-pola tertentu. Hasilnya, foto makanan Skoglund memberi kesan surealis.
Karya-karya Skoglund dari seri Food Still Lifes sedang dipamerkan di galeri Ryan Lee, New York. Pada pameran yang berlangsung 12 Juli-11 Agustus 2017 ini, Skoglund bermain-main dengan makanan yang biasa dikonsumsi orang Amerika di era Perang Dingin, yakni makanan olahan seperti daging, biskuit, atau sayuran, yang semuanya kalengan.
Pada karya Peas on a Plate, misalnya, Skoglund menampilkan kacang polong yang disusun berbentuk permata di atas piring merah bercorak polkadot. Uniknya, bentuk permata susunan kacang polong tersebut juga dimunculkan dalam tata latar belakang, putih di dalam kota merah, kuning, dan hitam. Pengulangan pola ini menganggu penglihatan kita sehingga tidak lagi fokus pada keberadaan kacang polongnya, melainkan pola-pola tersebut.
Gangguan yang sama lebih kuat lagi pada karya berjudul Yellow Box. Sebuah kotak dibungkus warna kuning dengan pola bunga berlatar putih. Sekalipun kotak itu diletakkan di tengah, mata kita tidak lagi fokus pada keberadaannya karena benda itu seakan sudah menyatu dengan latar yang berpola.
Sandy Skoglund tertarik pada fotografi makanan karena ia menemukan manipulasi yang dilakukan produsen makanan melalui medium fotografi. Ia terkejut mendapati kenyataan bahwa fotografi makanan bisa menimbulkan kesan segar dan alami pada makanan-makanan yang sebetulnya sintetis.
“Dalam fotografi periklanan, kenyataannya, makanan tersebut dikorbankan demi tampilan di depan kamera, supaya hasilnya tampak juicy, dan memakai dimethicone untuk membuat efek embun pada gelas supaya bir di dalamnya terkesan segar dan baru dituang,” ujarnya.