Kemah Budaya Nasional (KBN) 2016 yang berlangsung 19-23 September, tidak hanya menekankan unsur-unsur teknis Pramuka. Lebih dari itu, merupakan wadah untuk mengenalkan dan berbagi pengetahuan budaya oleh 34 provinsi yang mengirim kontingennya.
“Pramuka sekarang bukan cuma tentang baris-berbaris atau morse, tapi juga melatih kecakapan hidup,” ujar Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Triana Wulandari dalam perbincangan dengan wartawan di Tanjungpandan, Minggu (18/9/2016).
Baca juga Belitung Tuan Rumah Kemah Budaya Nasional 2016
Salah satu bentuk yang paling jelas adalah adanya kegiatan lomba tutur sejarah. Para peserta diminta menceritakan kisah sejarah satu sama lain. Itulah mengapa pengetahuan sejarah jadi salah satu faktor seleksi yang dipakai Kwarnas. Tak hanya pengetahuan sejarah, peserta pun dituntut memiliki kreativitas, seperti kemampuan menari hingga membuat kriya.
Hal ini sejalan dengan pendekatan kreatif yang dipakai penyelenggara untuk memikat para peserta yang masih duduk di Sekolah Menengah Pertama. “Kita harus mengenal psikologi anak SMP zaman sekarang agar kemasan acaranya bisa menarik,” ujar Triana.
Penyelenggara KBN membuat program-program seperti pemutaran film nasional, temu tokoh budaya, hingga jelajah alam. Dalam jelajah alam, para peserta diajak menelusuri seluk beluk kehidupan Belitong di masa lalu maupun saat ini. Peserta diajak mengunjungi perkampungan nelayan untuk melihat bagaimana cara para nelayan bekerja.
Pihak tuan rumah pun akan mengajarkan praktik memasak masakan khas Belitong, yakni Gangan olahan ikan ketarap dengan bumbu gurih dan manis, kepada peserta daerah lain. Selain jelajah maritim, penyelenggara pun mengajak peserta mengenal kekayaan rempah Belitong yang terkenal sejak berabad-abad silam.
“Anak-anak ini harus tahu bahwa lada di sini pernah diperebutkan oleh bangsa-bangsa asing dahulu,” kata Triana lagi.
Mempertimbangkan faktor kedewasaan dan usia yang masih cukup dini, penyelenggara memilih Pramuka tingkat penggalang. Menurut Triana, siswa SMP masih mudah untuk menerima pengetahuan dan pelajaran baru sekaligus berpikir secara matang.
Kemah Budaya Nasional tahun ini ini memasuki tahun ketujuh. KBN tahun 2010 dilaksanakan di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. Tahun berikutnya di Karanganyar, Jawa Tengah. Lalu berturut-turut di Polewali Mandar, Sulawesi Barat; Bintan, Kepulauan Riau; Solo, Jawa Tengah; dan KBN tahun 2015 di Siak, Riau.