Bandung selama ini dikenal sebagai wilayah seni rupa yang cenderung menampilkan gaya modern dan kontemporer. Menjadi tantangan tersendiri bagi Roemah Seni Sarasvati untuk mengadakan pameran Seni Rupa Bali Klasik bertema “Selaksa Makna dalam Keindahan Rupa” yang mengangkat cerita Ramayana dan Mahabharata sebagai inspirasi. Akankah pameran ini mendapat tempat?
Highlight:
Banyak hal yang bisa kita pelajari dari cara masyarakat Bali menghargai tradisi. Terutama bagaimana mereka menggunakan cerita-cerita yang memiliki unsur pembelajaran nilai-nilai moral seperti Ramayana dan Mahabharata ke dalam kesenian mereka. Di kota-kota besar yang saat ini mengalami modernisasi, seni tradisi mulai ditinggalkan dan sering kali hanya ditempatkan sebagai kitsch. Untuk itulah Pameran “Selaksa Makna dalam Keindahan Rupa” diadakan Roemah Seni Sarasvati di Bandung, dengan harapan bisa membawa semangat yang dimiliki masyarakat Bali dalam melestarikan tradisinya, karena dengan tradisi-lah, kita bisa menghindarkan kondisi pelapukan kota.
- Bandung dan Bali merupakan dua kawasan yang memiliki nilai penting dalam perkembangan kesenian dan kebudayaan di Nusantara. Namun seiring dengan perkembangan, hanya Bali yang bisa mempertahankan kekayaan tradisi dan spiritual dalam berkarya seni. Sementara, Bandung secara perlahan dikenal lebih mengutamakan seni rupa modern/kontemporer. Masih mungkinkah, dua sumbu utama seni rupa Indonesia ini kembali berjalan seiring?
- Seni rupa klasik Bali sangat dekat dengan keberadaan narasi-narasi yang ada di masyarakat mereka, dari cerita pewayangan hingga cerita Panji. Kedekatan seni rupa dengan narasi tidak hanya terjadi di Bali, namun juga di negara lain, di antaranya Jepang dan Persia. Namun dalam perkembangannya, seni rupa modern dan kontemporer mulai meninggalkan kedekatan ini.
- Posisi seni rupa tradisi mulai ditinggalkan di Indonesia, terutama seni yang berangkat dari narasi. Bahkan sejumlah perupa yang terinspirasi pada narasi untuk diolah secara kontemporer, dinilai kuno. Padahal seni tradisi bisa diolah untuk melahirkan kesenian baru dan posisinya tetap penting sebagai filter peradaban.
Seni rupa Bali klasik yang kaya akan nilai moral, nilai spiritual, dan detail yang rumit tetaplah harus dijaga eksistensinya. Salah satunya dengan secara intens mengenalkannya ke berbagai kegiatan seni di dunia. Harapannya meskipun karya-karya baru tidak lagi muncul, mungkin akibat perupanya yang sudah tidak ada, karya-karya seni rupa Bali klasik tetap diapresiasi. Seni rupa klasik juga telah menjadi identitas khusus bagi Indonesia. Keberagamannya telah memberikan pengaruh besar pada perkembangan seni rupa kontemporer di Nusantara.