ART SG Saingan Baru Art Stage Singapore

0
3222
Art Stage Singapore akan bersaing dengan ART SG di tahun 2019 (sumber: Art Stage)

Baru-baru ini, MCH yang dikenal sebagai rumah Art Basel, mengumumkan gelaran bursa seni baru yang bernama ART SG. Edisi perdana ART SG akan dihelat pada 1-3 November 2019 di Sands Expo and Convention Centre, Marina Bay Sands, Singapura. Bursa seni ini akan menghadirkan 80 galeri dari Singapura, Asia Tenggara, dan mancanegara. Penyelenggaraannya didukung oleh Singapore Tourism Board (STB), National Arts Council (NAC), dan Singapore Economic Development Board (EDB).

Kemunculan ART SG ini memberikan angin segar bagi pasar seni ASEAN setelah sebelumnya muncul rumor penutupan Art Stage, yang telah menjajal pasar sejak 2011 dan mendapat sambutan  yang baik di kancah internasional. Rumor tersebut merebak sejak jumlah partisipan galeri di Art Stage Singapore terus menurun hingga 40% pada 2017. Akan tetapi, lesunya Art Stage tidak membatalkan niat MCH untuk menggelar bursa seni baru di Singapura.

MCH Group adalah perusahaan asal Swiss yang juga pemilik dari Art Basel (Basel, Hong Kong, dan Miami Beach). Pada 2016, MCH membeli mayoritas saham di India Art Fair. Tidak hanya itu, MCH meluaskan ekspansi bisnisnya dengan kepemilikan saham sebesar 25.1%  di art fair International GmbH, penyelenggara resmi Art Dusseldorf, Jerman. Sementara itu, menurut laporan Art Basel dan UBS Group AG penjualan seni global telah mencapai angka US US $ 63,7 miliar tahun lalu, naik 12% dari 2016. Para dealer juga mengaku meraih penjualan sebesar 46% di berbagai macam art fair.

Baca juga Dunia Bawah Sadar “Grotesk”

Pada tahun ini, MCH Group bekerjasama dengan mitra lama mereka Tim Etchells dan Angus Montgomery Arts dalam menggarap ART SG. Etchells dan Angus sebelumnya pernah sukses bekerjasama meluncurkan Art HK pada 2008 hingga akhirnya Art Basel membelinya pada 2011. Sementara itu, Singapura dipilih sebagai tempat gelaran karena saat ini Singapura menjadi melting plot bagi berbagai aktivitas seni. Terlebih lagi dengan keberadaan National Gallery yang baru, Singapore Art Museum dan NTU Center for Contemporary Art membuat Singapura menjadi tempat yang mapan dan layak mendapatkan pameran seni yang signifikan.

Sandy Angus, pimpinan Angus Montgomery Arts dalam rilis ART SG mengungkapkan “Ini adalah waktu yang tepat untuk Singapura, sebagai kota seni utama dan pusat seni utama di Asia Tenggara. Dengan penerbangan 2 jam dari setiap kota besar di zona ASEAN, Singapura mewakili  pasar kolektif 620 juta orang, jauh lebih besar daripada Amerika Utara, Zona Euro atau Timur Tengah.”

Baca juga Yogyakarta Aktif Telurkan Kolektor

Selain itu, dilansir dari Forbes, Singapura berada di posisi ke-20 untuk kategori negara pencetak jutawan. Hal ini juga dapat berarti daya beli karya seni di Singapura cukup tinggi dan tidak kalah dengan negara-negara Eropa lainnya.

“Singapura adalah sebuah lokasi seni yang penting dan sangat dinamis. Selain itu, dibutuhkan pula tempat yang strategis untuk melayani pasar seni di kawasan Asia Tenggara dengan standar internasional.” ungkap Frank Lasry, Managing Director MCH Design and Regional Art Fairs

Kemunculan ART SG diharapkan dapat menciptakan momen tahunan guna menarik para kolektor dari seluruh wilayah dan meningkatkan geliat pasar seni Asia Tenggara. Meski belum diketahui siapa sajakah seniman dan galeri yang akan terlibat, perlu dinantikan seperti apa bursa seni baru yang akan menjadi pesaing utama Art Stage Singapore ini.