Britain Art Francis Bacon Sale

 

Britain Art Francis Bacon Sale

Minggu lalu, karya Francis Bacon, Three Studies of Lucien Freud, dibeli dengan harga yang memecahkan rekor dengan nilai US$ 412.405.000 di Christie’s, menjadikan karya tersebut sebagai lukisan termahal yang pernah terjual di pelelangan. Dinyatakan bahwa karya tersebut terjual ke Acquavella Galleries untuk seorang pembeli yang identitasnya sangat dirahasiakan.

Sejak itu, rumor beredar seputar siapa pembeli anonim tersebut. Sejumlah nama bermunculan, dari Steve Wynn hingga Roman Abramovich. Dan pada Selasa (19/11), New York Post secara eksklusif mengumumkan identitas pembeli karya Bacon ini adalah Sheikha Mayassa dari Qatar.

Namun kemudian Page Six mengklaim bahwa berita ini kemungkinan salah. Bettina Prentice, perwakilan dari Acquavella menjelaskan kepada The Huffington Post bahwa rumor yang beredar ini salah. Menurut galeri tersebut, Mayassa bukanlah pemenang Bacon.

Lantas mengapa Page Six sempat memunculkan nama Mayassa? Dia adalah putri mantan Emir Qatar dan saudari Emir Qatar yang sekarang. Selain itu ia baru-baru ini dikenal sebagai perempuan yang mengalahkan pemilik mega galeri Larry Gagosian dan David Zwimer untuk menyandang titel orang seni paling berpengaruh tahun ini.

Pada usia 30 tahun, ia telah mengepalai Qatar Museums Authority (QMA), yang didesain sebagai museum nasional yang akan dibuka pada 2016. QMA dibangun bertujuan untuk mengubah negara tersebut sebagai destinasi artistik. “Lebih penting lagi, kami ingin QMA menjadi ‘penghasut budaya’, sebuah katalisator bagi projek-projek seni di seluruh dunia,” kata wali QMA kepada The Economist.

Sheikha Mayassa bint Hamad al-Thani, daughter of the Emir of Qatar and head of the Board of the Qatar Museums Authority.
Sheikha Mayassa bint Hamad al-Thani, daughter of the Emir of Qatar and head of the Board of the Qatar Museums Authority.

Jadi tidak akan mengejutkan jika Mayassa menjadi perempuan di balik penjualan monumental tersebut. Apalagi keluarga kerajaan Qatar telah mendapatkan reputasi sebagai pembeli karya seni rupa kontemporer yang royal. Sebagai contohnya, ketika keluarga kerajaan tersebut membeli karya Paul Cezanne, Card Player, senilai US$250 juta pada 2011.

Sayangnya, setelah mencoba menggapai Christie’s untuk mendapatkan keterangan tentang pembeli tersebut, rumah lelang tersebut menjelaskan bahwa hanya Acquavella Galleries yang mengetahui identitas pemilik karya Bacon tersebut. Huffington Post