fbpx
26.7 C
Jakarta
Language switcher

Exhibition

MENDISKUSIKAN KEMBALI SENI YANG MERESAHKAN

  Tanggal 12 Agustus 2016 lalu, keberadaan sosok DN Aidit di antara tokoh-tokoh pahlawan nasional dalam lukisan Seri Ilusi # The INDONESIA IDEA (Ide/ID) oleh Galam Zulkifli menggemparkan Indonesia. Lukisan yang dipajang di Terminal 3 Soekarno-Hatta akhirnya terpaksa diturunkan. Kejadian penurunan karya seni tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi dalam dunia seni Indonesia. Pameran “Unsung...

Franziska Fennert Simbolkan Warna

Franziska Fennert
Franziska Fennert, seniman kontemporer asal Jerman yang kini menetap di Indonesia, kembali membuat pameran tunggal. Bertajuk “Heaven in Mindset”, pameran yang dikurasi Anton Larenz ini digelar di Semarang Art Gallery, Semarang pada 18 November hingga 17 Desember 2017. Fennert menyajikan instalasi, lukisan, dan seni video tentang  perlunya komunikasi antarmanusia demi mengatasi  keterbelahan ras dan budaya....

Delving into Jakarta Contemporary Ceramics Biennale: From Mapping to Exploration

Held for the second time, Jakarta Contemporary Ceramics Biennale (JCCB #2) sets to affirm ceramics as an important media to be observed in contemporary art. What distinguishes JCCB #2 with its theme of Crafting Identity from JCCB #1 two years ago?  Highlight: Whereas JCCB #1 attempted to map out the latest development from artists who use...

Elfandiary dan Siasat Drama Tenggat

karya Elfandiary, karya pameran "DEadline Drama", pameran di World's End Gallery
Aktif sejak 2016, World’s End Gallery berdiri sebagai salah satu ruang alternatif seni kontemporer di Kota Kembang, Bandung. Berkeinginan untuk menjadi wadah ekspresi artistik, ruang ini berupaya memberi dukungan kepada seniman beserta komunitasnya dari yang telah mapan hingga yang bersifat eksperimental, serta dari yang populer hingga menyentuh ceruk pasar. Salah satu yang didukung adalah...

50 Tahun Perjalanan Seni ASEAN

Untuk menyambut ulang tahun ke-50, Sekretariat ASEAN menyelenggarakan pameran “Assemblage – Reflections on ASEAN” yang menampilkan 23 karya dari 16 seniman – 15 pelukis dan 1 seniman trimatra - dari Asia Tenggara. Para pelukis tersebut adalah Vicente Manansala, Ramon Magsaysay, Khaw Sia, Amrus Natalsya, Damrong Wong-Uparaj, Lee Man Fong, Lee Cheng Yong, Evariste Jonchere,...