8. Three Studies of George Dyer, 1963, (US$51,77 juta)

Three Studies for a Portrait of George Dyer menandai awal hubungan Francis Bacon dengan inspirasi terbesarnya, si tampan pencuri hati dari East End, London, George Dyer. Karya ini mewakili tergila-gilanya Bacon pada kekasihnya itu. Hanya satu dari lima triptych (lukisan tiga panel) Dyer yang dia lukis dalam skala seintim ini.
Ketika si seniman bertemu Dyer pada akhir 1963, Bacon sedang dihujani pujian dan didaulat sebagai maestro lukis figuratif. Three Studies for a Portrait of George Dyer dilukis dalam waktu beberapa bulan setelah keduanya saling kenal.
Three Studies for a Portrait of George Dyer (1963) ini unik karena tidak menggambarkan kemeja puth yang biasa dikenakan Dyer. Kepala dan leher saja yang muncul dari kegelapan, tanpa tubuh, gelisah. Sebuah gambaran dinamisme dan psikologi kompleks yang membuat Francis Bacon dipuja.
Baca juga Pembeli Karya Termahal di Dunia Masih Misteri
Setelah triptych yang dibuat pada 1963 itu, Dyer muncul setidaknya di 40 lukisan Bacon. Sebagian besar dibuat setelah kematian Dyer di Paris pada 1971, sekitar 36 jam sebelum dibukanya pameran retrospektif Bacon di Grand Palais, Paris.
Three Studies for a Portrait of George Dyer pernah menjadi koleksi teman dekat sekaligus pengagum Bacon, Roald Dahl yang dia beli bersama tiga karya Bacon lainnya pada rentang 1964 – 1967.
Three Studies of George Dyer terjual di balai lelang Christie’s New York pada 17 Mei 2017 seharga US$51,77 juta atau setara Rp701,76 miliar.




