5 Fakta Menarik Gedung Rotterdam Lloyd

0
4895

Menaungi dua perusahaan yang berjaya di masanya

Rotterdam LLyod
Rotterdam LLyod sebelum dikonservasi. Lantai dasarnya untuk berdagang aneka barang dan makanan. (Foto: Jacky Rachmansyah)

Salah satu perusahaan yang berkegiatan di ruko itu adalah Van Vleuten & Cox yang didirikan di Batavia pada 1865 oleh Diedericus Bernardus van Vleuten (1835-1904) dan Willem Hendrix Cox (1834-1884). Van Vleuten & Cox adalah salah satu toserba pertama yang terlaris di Batavia. Toko ini menyediakan minuman hingga perhiasan, cerutu hingga bahan bangunan, lalu melebarkan sayap bisnis ke bidang pelelangan dan agen perkapalan.

Kejayaan perusahaan ini memudar dengan kehadiran Eigen Hulp, toserba berbasis koperasi yang terletak di sekitar mulut Jalan Gajah Mada kini. Ditambah dengan krisis gula dan kesulitan ekonomi pada 1884, Van Vleuten & Cox pun dilikuidasi pada akhir 1901.

Baca juga 7 Fakta Menarik Gedung Kerta Niaga

Di lantai dua ruko mereka, berdiri perusahaan Rotterdamsche Lloyd.  Perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran ini didirikan pada 15 Juni 1883 oleh Willem Ruys & Zonen. Kelahiran perusahaan ini diilhami perjalanan Willem dengan kapal layarnya pada 1839 ke Hindia Belanda dan Timur Jauh.

Ketika Terusan Suez dibuka,  sang anak yang bernama sama mengembangkan perusahaan pada 1872 dengan layanan kapal uap ke Batavia. Salah satu kapal penumpang yang terkenal adalah  Indrapoera (1926-1956), Baloeran (1930-1940), Dempo (1931-1944), dan Willem Ruys  (1947-1964).

Meletusnya Perang Dunia II dan Kemerdekaan Indonesia membuat Rotterdam Lloyd mundur dari Indonesia. Gedungnya menjadi milik PT Aneka Niaga pada 1957, yang kemudian melebur menjadi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) pada 2003.