Pembicara konferensi pers CHAIRITY Indonesia 2016

Sebagai program donasi untuk membantu penderita Kanker, CHAIRITY Indonesia 2016 digelar 1-25 April 2016 di Plaza Indonesia. Program ini melibatkan 50 seniman untuk membuat karya berupa lukisan atau instalasi yang diaplikasikan ke kursi. Tidak tanggung-tanggung, nama-nama seniman besar Indonesia pun dilibatkan, seperti Agus Suwage, Djoko Pekik, Heri Dono, dan Sri Astari Rasjid.

Karya Heri Dono berjudul The White Chair
Karya Heri Dono berjudul The White Chair

Dengan melibatkan 50 seniman, panitia berhasil mendapatkan 53 kursi yang akan dilelang. Proses lelang sendiri pun sebenarnya sudah dimulai ketika kursi-kursi ini dipamerkan di lantai 1 Plaza Indonesia. Namun, akan ada lima kursi buatan Tatang Ramadhan Bouqie, Djoko Pekik, Besta, Sri Astari, dan Ario&Ditta yang dilelang pada acara CHAIRITY Evening, 27 April 2016 yang bertempat di Hotel Grand Mercure Kemayoran.

“Saya melihat ini simbolis. Gotong royong, simpati, kepedulian, yang katanya jati diri bangsa kita ternyata cuma dongeng masa lalu. Sekarang tidak ada. Kegiatan seperti ini barangkali bisa jadi jalan mengembalikannya,” ujar Tatang Ramadhan Bouqie terkait keterlibatannya.

Dana yang terhimpun dari lelang nanti akan didonasikan untuk dua lembaga, yaitu Yayasan Kanker Indonesia dan Yayasan Onkologi Anak-Anak Indonesia.

CHAIRITY sendiri diprakarsai oleh Imis Iskandar, warga negara Singapura keturunan Indonesia, yang mendapati ayahnya didiagnosa kanker stadium tiga pada 2010 silam. Baru pada 2011, Imis mendapat ide untuk menyatukan desain dan kreasi seni. Objek kursi sendiri dipilih sesuai dengan filosofi penyakit kanker.

“Kursi adalah barang yang sepele, semua orang punya. Tapi ketika kursi itu rusak, barulah kita memperhatikannya. Begitu pun kanker,” ujar Imis.

pameran kursi CHAIRITY Indonesia 2016 di Plaza Indonesia
pameran kursi CHAIRITY Indonesia 2016 di Plaza Indonesia

Maka pada 2012, CHAIRITY diadakan untuk pertama kalinya di Singapura. 35 kursi yang dibuat oleh 25 seniman dari berbagai latar belakang menghasilkan dana lebih dari $120.000 dan 78% hasilnya diberikan kepada Singapore Cancer Society. Kesuksesan CHAIRITY pertama diteruskan ke penyelenggaraan kedua yang berlangsung tahun 2014 di Kuala Lumpur, Malaysia. Karya-karya yang buatan seniman-seniman Malaysia menghasilkan dana yang akhirnya didonasikan kepada National Cancer Society Malaysia.  Tahun 2015, CHAIRITY kembali ke Singapura dan meluncurkan acara ketiganya di Red Dot Design Museum Singapore. Dana yang terkumpul meningkat hingga menyentuh angka SG$70.000 yang akhirnya diserahkan pada Children Cancer Foundation Singapore.

Penyelenggaraan CHAIRITY di Indonesia berada di bawah Yayasan Kursi Putih (KUPU) yang dibentuk oleh Imis dan keluarganya di Jakarta. Pada acara di Indonesia ini, sebuah kursi yang dipamerkan di CHAIRITY dilelang dengan harga pembuka Rp 50.000.000