Kho Ping Hoo merupakan penulis cerita silat Indonesia, bahkan bisa disebut salah satu sastrawan tersohor yang pernah lahir di bumi nusantara. Lelaki kelahiran Sragen 17 Agustus 1926 ini pada awalnya bekerja serabutan, lalu mencoba untuk menulis dan berkarya sejak tahun 1958.
Kho Ping Hoo pernah tinggal di Tasikmalaya, kemudian berpindah ke Solo untuk berkarier di bidang kepengarangan. Dari rumahnya di Gandekan, Solo inilah lahir cerita silat yang digemari oleh masyarakat luas. Di Gandekan pula dirinya mendirikan penerbitan dan percetakan Gema, yang salah satu kegiatannya mencetak sertamenyebarkan karya-karyanya sendiri.
Beberapa karyanya yang terkenal dan digemari masyarakat seperti Sepasang Pedang Iblis, Petualang Asmara, Pendekar Gunung Lawu, Sepasang Rajawali, Bu Kek Sian Su, dan Dewi Sungai Kuning. Walau pun mengalami kesuksesan dan sangat dicintai pembaca, tapi Kho Ping Hoo tidak mendapat tempat pada otoritas kesusastraan di Indonesia. Lembaga pendidikan, lembaga penelitian, atau media sastra pada waktu itu tidak menganggap Kho Ping Hoo sebagai seorang sastrawan penting.
Mungkin sekarang saatnya melihat posisi Kho Ping Hoo secara lebih jernih, dan jujur akan kehadirannya di masa lalu, Kho Ping Hoo merupakan bukti nyata kedekatan sastrawan, dan karya sastra pada masyarakat secara luas. Dia diterima oleh kalangan mana pun, tapi ironi sejarah justru dia tidak mendapatkan tempat di kalangan dunia sastra itu sendiri.
Acara kali ini menghadirkan memorabilia di seputar kehidupan cipta Kho Ping Hoo, beberapa buku karya awalnya yang langka, termasuk wujud visualnya. Akan diadakan pula diskusi pada Sabtu, 4 Mei 2013, memperbincangkan sosok serta karyanya, termasuk pula sastra dan seni budaya kaum peranakan Tionghoa di Indonesia.
Bentara Budaya Bali
Jln. Prof IB Mantra 88A, Bypass Ketewel
Denpasar, Bali
Telp. : 0361 294029, 0361 294488
Email : bbb@bentarabudaya.com
Pembukaan : Sabtu, 27 April 2013 Pukul 18.30 Wita – selesai
Pameran untuk umum : 28 April – 6 Mei 2013 Pukul 10.00 – 18.00 Wita