Sebanyak 26 seniman dari pelbagai kota di Indonesia memasuki kembali cerita-cerita rakyat, kemudian keluar dengan 35 karya yang memberi sentuhan unik atas cerita itu sendiri.
Seniman-seniman itu antara lain Agustan, Rohadi Cumik, Tommy Faisal Alim, Hendrikus David Arie, Ponk-Q Harry Purnomo, Michelle Wong, Maria Tiwi, I Made Kenak Dwi Adnyana, Ade Pasker, Rifky Andhika, Edy Kuken, dan Zulfikar Sa’ban.
Mereka bekerja sama dengan Guitar Art Center (GAC), berhimpun dalam sebuah pameran bertajuk “Legenda Nusantara” pada 18 Oktober – 7 November 2016 di KOI Gallery Kemang, Jakarta.
Sentuhan unik para seniman ini memberi sudut pandang yang berbeda dalam proses melihat cerita-cerita legenda yang diangkat. Misalnya, pada lukisan Memadu Kasih, A. Muhsoni menggambarkan seekor lutung yang sedang bersimpuh di pangkuan seorang perempuan.
Karya ini berangkat dari kisah Lutung Kasarung, tentang Putri Purbasari yang banyak ditolong seekor lutung semasa pengasingan oleh Putri Purbararang, kakak kandungnya yang berambisi menguasai tahta kerajaan Pasir Batang. Dalam lukisan Muhsoni, lutung tersebut digambarkan penurut, pasif, sedangkan sang putri tampak merenung dengan tatapan mata yang jauh.
Bagi yang mengetahui cerita ini, tentu tahu bagaimana Putri Purbasari dibuat susah oleh tantangan-tantangan Putri Purbararang. Di sanalah sang lutung berperan besar mengatasi tantangan-tantangannya.
Kuss Indarto, penulis pameran ini, mengatakan, “Apakah sosok Purbasari sebenarnya adalah perempuan mandiri yang dominan terhadap laki-laki, yang direpresentasikan oleh sosok lutung atau kera yang tampak tunduk padanya? Meski dia terbuang dari kerajaan karena intrik dan ulah kakaknya, Purbararang, apakah itu makin menandaskan potensi dominasi Purbasari atas kakak perempuannya dan laki-laki pendampingnya?”
“Legenda Nusantara” merupakan pameran kedua Jakarta Illustration Visual Art (JIVA Management) Art Management yang diinisiasi Ghanyleo, seniman muda yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Desain Interstudi. Pameran ini memuat tafsir-tafsir baru para seniman atas cerita legenda Nusantara.