Masih tegak juga dia di sana – sejak lebih dari 20 tahun yang silam: Andi’s Gallery di Tanah Abang 4, Jakarta Pusat. Bagaimana galeri yang berasal dari bangunan rumah di tepi jalan kecil itu bisa tetap bertahan mengarungi waktu, dalam deraan pasang surut dunia seni rupa Indonesia, sementara banyak rekannya telah gulung tikar? Berbekal pengalaman sebagai “salesman sejati”, Andi Yustana, sang pendiri galeri menuturkan: “Jika seluruh elemen industri seni rupa (seperti artis, kurator, galeri serta klien) merasa terpuaskan, sementara kita memiliki visi ke depan, terus melakukan pembaharuan dan terobosan terbaru, serta membuat prinsip ekonomi permintaan–penawaran terus berjalan; maka industri ini pasti akan terus berkesinambungan dengan sendirinya.”
Beberapa kesimpulan penting
Menurut hasil pengamatan kami, faktor-faktor yang menjadi pendukung 20 tahun keberhasilan dan eksistensi dari Andi’s Gallery:
1. Berdiri diatas dua tumpuan (seni rupa modern dan kontemporer)
2. Cermat dalam membaca trend market
3. Menyediakan berbagai alternatif karya seni rupa
4. Mengutamakan kepuasan klien
Berdiri Diatas Dua Tumpuan
Pria paruh baya berpenampilan sederhana dan ramah itulah yang menyambut kedatangan kami di ruangan yang dikitari lukisan master modern-art seperti Srihadi Soedarsono dan Nyoman Gunarsa. Ruangan yang juga dipenuhi patung perunggu bertema pemuda kribo dan babi karya Putu Adi Gunawan serta lukisan akrilik Angelina Jolie karya Syaiful A. Rahman, dua perupa kontemporer –selain pematung Edi Priyanto– yang sejak beberapa tahun silam hingga kini menjalin kerja sama dengan Andi. “Dulu, sekitar 1992–2001, pelukis fotorealisme Indonesia terkemuka, Chusin Sediakara, juga bekerja sama dengan galeri kami.” tutur Andi lagi. Padahal di tahun 1992, awal dia mendirikan galeri, Andi hanya bermodalkan kecintaan. Sebelumnya, pria lulusan SMA yang kehidupan masa kecilnya sulit itu berdagang serabutan. Pada 1975, dia mulai membangun percetakan yang memproduksi inner box dan brosur untuk industri farmasi. Dari pengalaman membuat rancangan-rancangan grafis, Andi pun mulai tertarik pada karya-karya seni rupa.