Kabupaten Magelang akan jadi tuan rumah Borobudur Marathon pada 20 November 2016. Marathon ini akan diikuti sekitar 20 ribu orang, termasuk dari mancanegara, dengan total hadiah Rp4 miliar.
Ada lima kategori lomba, yakni Borobudur 10K, half marathon (21 km), full marathon (42,195 km), ultra marathon (120 km), serta ambassador & celebrity run (3 km) yang diikuti para duta besar dan artis.
Untuk marathon 10 km, half marathon, full marathon, serta ambassador & celebrity run akan mulai dan berakhir di Taman Lumbini, Kawasan Candi Borobudur. Sedangan untuk Borobudur ultra marathon berawal dari Museum Kereta Api Ambarawa dan berakhir di Taman Lumbini.
Selain itu, digelar juga acara penunjang, yakni Tour d’Borobudur oleh komunitas sepeda profesional dan amatir, Central Java Borobudur Adventure Off Road 2016 oleh komunitas Jeep Off Road, dan Borobudur Sport & Fashion Expo 2016 berupa pameran properti olah raga.
“Kita tidak ingin orang pergi ke Borobudur untuk melihat tumpukan batu, lalu selesai. Karena itu dibuatlah acara menarik, seperti Borobudur Marathon. Tidak harus persis di candinya, melainkan di kawasan sekelilingnya, dari Magelang hingga Kulonprogo,” ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam jumpa wartawan Borobudur Marathon 2016 di Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian Pariwisata RI, Jakarta pada Senin, 7 November 2016.
Selain sarana pembinaan atlet nasional, Borobudur Marathon 2016 juga untuk mempromosikan pariwisata Jawa Tengah, khususnya Candi Borobudur, sebagai destinasi wisata prioritas. Candi Borobudur ditetapkan sebagai satu di antara 10 destinasi prioritas atau menjadi “Bali Baru”.
Terlebih jalur kereta api Ambarawa – Jambu – Bedono, yang dahulu untuk mengangkut hasil bumi, mulai 27 Oktober 2016 dibuka lagi untuk pariwisata. Kereta menggunakan loko uap seri B dengan gerbong bermuatan 80 orang. Uniknya, jalur Jambu-Bedono, sejauh 5,6 km, relnya bergerigi, yang hanya ada tiga di dunia selain di India dan Swiss.
“Destinasi wisata Borobudur perlu digencarkan promosinya antara lain melalui acara olahraga (event sport tourism) seperti ini sebagai upaya mendongkrak kunjungan wisman ke destinasi ini yang ditargetkan 2 juta wisman pada 2019,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya pada kesempatan yang sama.
Jumlah kunjungan wisatawan mancangara (wisman) langsung dari Solo ke Yogya 120 ribu. Target tahun ini adalah 12 juta kunjungan wisman dan 260 juta pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) di Tanah Air. Pada 2019 mendatang, target kunjungan 20 juta wisman dan pergerakan 275 juta wisnus.
Sebagai perbandingan, Angkor Wat Kamboja yang sama-sama situs warisan dunia, dikunjungi 2,5 juta; sedangkan destinasi Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko baru 471 ribu wisman dan 5 juta wisnus.
Untuk mengejar ketinggalan dari Angkor Wat, ujar Menpar Arief Yahya, pemerintah memperbaiki sistem manajemen yang semula single-destination multi-management menjadi single-destination single-management dengan membentuk Badan Otorita Borobudur. Badan tersebut nantinya mencakup Sangiran, Karimunjawa, Dieng, dan Joglo Semar.
Borobudur Marathon pertama kali diselenggarakan pada 1989. Setelah itu, dibuka lebih banyak lagi kategori, yakni kategori 10 kilometer mulai 2014, kemudian pada 2015 untuk half marathon (21 kilometer).