pr1

Oslo, Norwegia

Nasib lima etsa karya Picasso di sebuah gedung pemerintahan Norwegia di Oslo yang rusak akibat serangan bom Anders Breivik tahun 2011 lalu, terancam dihancurkan.

Kelima karya tersebut – “The Beach”, “The Seagull”, “Satyr and Faun”, dan dua versi dari karya “The Fishermen” – dibuat sekitar tahun 1950-an hingga 1960-an. Karya-karya tersebut tercatat sebagai karya etsa yang pertama kali dibuat oleh master lukis asal Spanyol itu.

Rencana pemindahan etsa-etsa tersebut dipicu oleh pernyataan sebuah panel yang menyarankan agar gedung tersebut dihancurkan untuk menghemat biaya, sementara karya-karya Picasso yang tersebar di dua bangunan itu – dikenal sebagai Blok H dan Y – dipindahkan.

Pernyataan itu kemudian ditolak mentah-mentah oleh sejumlah ahli seni di Norwegia. Menurut mereka, karya etsa tersebut dibuat khusus oleh Picasso untuk gedung tersebut. Tanpa gedung asli, maka nilai karya seni tersebut akan berkurang atau hilang. Mereka pun bersikeras agar upaya perbaikan gedung dilakukan tanpa menghancurkannya.

Direkur Warisan Budaya Norwegia, Joern Home, mengatakan gedung tersebut amat penting, baik secara arsitektur dan artistik maupun juga politis. “Kita tidak bisa menghancurkan bagian terbaik dari era budaya hanya karena kita saat ini melihatnya tidak bagus,” jelasnya.

Hak atas karya etsa tersebut dimiliki oleh keluarga Picasso dan menurut para ahli seni di Norwegia mereka juga harus diminta pendapat tentang masa depan karya tersebut.

(REUTERS/BBC)