Setelah berjalan selama hampir dua dekade, Tommy Sutomo dan Inge Santoso sebagai dua dari empat pendiri Galeri Canna, meneruskan dan mendirikan galeri tersebut dengan lokasi dan nama baru, yakni Can’s Gallery di Jalan Tanah Abang II No. 25 Jakarta.
“Pada tahun 2017 ini kami ingin bergerak ke dinamika baru,” jelas Inge mengenai rebranding galeri yang sekarang menempati lantai 2 bangunan yang dulunya adalah Balai Lelang Borobudur.
Walaupun berlokasi dan bernama baru, Can’s Gallery tetap melanjutkan curriculum vitae Galeri Canna yang telah berjalan dari tahun 2000. “Banyak yang tidak menghadiri pameran di Galeri Canna karena kondisi jalanan yang buruk,” ujar Inge.
Sudah lebih dari dua tahun terakhir ide pemindahan galeri ini ada, mempertimbangkan pembangunan LRT dan jalan tol yang tengah terjadi di lokasi lamanya di daerah Kelapa Gading.
Inaugurasi Can’s Gallery dibuka dengan menggelar pameran “Matra Baru: Can’s Gallery” yang berlangsung pada 28 Juli – 20 Agustus 2017. Untuk pameran ini, Can’s Gallery mengundang 17 seniman yang sudah bekerjasama dengannya, baik seniman muda hingga seniman senior yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia seni Indonesia, bahkan internasional.
Mereka adalah Srihadi Soedarsono, F.X. Harsono, Ivan Sagita, Eddie Hara, Win Dwi Laksono, Heri Dono, Sally Smart, Agung Mangu Putra, Eddie Prabandono, Entang Wiharso, Putu Sutawijaya, Suraji, Nyoman Masriadi, Ay Tjoe Christine, M. Irfan, Andi Dewantoro, dan Oky Rey Montha.
Can’s Gallery mengundang para seniman ini tidak hanya untuk memamerkan karyanya, tetapi juga menciptakan karya baru untuk merayakan lokasi barunya. Oleh karena itu, lukisan-lukisan dan karya trimatra pada pameran ini tidak pernah dipamerkan di galeri ataupun institusi seni lain sebelumnya.
Satu-satunya karya lama yang ditampilkan adalah karya F.X. Harsono bertajuk Writing in the Rain. Karya yang dibuat pada 2011 ini adalah koleksi pribadi Tommy dan Inge.
“Memang kami mengundang Pak Harsono untuk membuat karya baru, tetapi beliau sibuk mempersiapkan karya baru. Akhirnya kam memutuskan untuk memamerkan karya lamanya, dan ia setujui,” ujar Tommy.