Loteng gedung Tjipta Niaga, salah satu tujuan Walking Tour Olveh Markt. (Foto: Jacky Rachmansyah)

Sarasvati Art Communication & Publication, Pusat Kebudayaan Belanda – Erasmus Huis, Semasa di Kota Tua, dan Jakarta Good Guide mengadakan kegiatan bersama yang diberi nama OLVEH MARKT. Kegiatan yang berlangsung pada 30 September dan 1 Oktober ini terdiri dari walking tour dan bazar.

Untuk acara walking tour, sebanyak 150 peserta mengelilingi rute di kawasan Kota Tua dengan dipandu oleh Jakarta Good Guide. Acara jalan kaki yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini bermula di Fatahillah Square lalu berlanjut ke Cipta Niaga, Kasteel Batavia, Kampung Tongkol, Menara Syahbandar, Galangan VOC, Jembatan Kota Intan, Toko Merah, Museum Bank Indonesia, dan Gedung Olveh

Tidak hanya melihat-lihat, peserta pun diberi cerita soal tempat-tempat bersejarah tersebut. Misalnya, Kasteel Batavia yang merupakan benteng pertahanan yang dibangun di era Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jan Pieterszoon Coen yang memerintah selama dua peridoe, 1619-1623 dan 1627-1629).

Suasana Bazaar Olveh Markt di Gedung Olveh. (Foto: Jacky Rachmansyah)
Suasana Bazaar Olveh Markt di Gedung Olveh. (Foto: Jacky Rachmansyah)

VOC yang menguasai kota pelabuhan Jayakarta pada 30 Mei 1619 mulai mendirikan pemukiman baru di atasnya. Nama Jayakarta pun diganti menjadi Batavia. Benteng ini merupakan pengganti Benteng Jacatra yang sudah tidak mampu menampung seluruh aktivitas perdagangan VOC. Benteng markas VOC ini dilengkapi empat bastion (kubu pengintaian) yang ada di setiap sudut benteng, bernama Parrel (barat laut), Saphier (timur laut), Robijn (tenggara), dan Diamant (barat daya). Di keempatnya ditempatkan meriam dan pasukan untuk menjaga kediaman para pejabat tinggi VOC berikut barang berharga lainnya.

Di dalam kasteel Batavia terdapat beberapa bangunan, seperti gubernemen, gedung pengadilan, loji, gereja, kamar senjata, kamar pakaian, gudang manufaktur, dan toko obat. Sejarah Kastil Batavia berhenti saat Daendels menghancurkannya pada 1809. Kota baru yang lebih ke selatan kembali dibangun. Kota ini dibatasi dengan Kali Ciliwung yang masih berkelok-kelok dan kanal.

Di pemberhentian terakhir, Gedung OLVEH, peserta bisa langsung menikmati keseruan bazar produk kreatif yang menyediakan kerajinan, makanan, keramik, hingga buku. Anda bisa mengunjungi bazar ini tanpa harus mengikuti walking tour. Sebanyak 30 booth dibuka mulai pukul 10.00 sampai 19.00.