Jika kita bertanya, apakah yang paling sering ditemui masyarakat di kota Jakarta? Tentunya jamak orang akan menjawab: kemacetan.
Memang betul bahwa kemacetan Jakarta merupakan hal lumrah bagi mereka yang beraktivitas di seputaran ibukota. Bahkan, kerap kali kemacetan menjadi secuil bagian dari kehidupan Jakarta dan dimanfaatkan sebagai tumpuan hidup pedagang kaki lima dan pencari nafkah lainnya.
Berangkat untuk melihat sisi positif dari peliknya ibukota, kemacetan ini pula yang dimanfaatkan oleh Institute Francais Indonesia (IFI) untuk menghelat sebuah program kreatif guna memberi hiburan dan opsi untuk menghabiskan waktu ketimbang terjebak dalam kemacetan Jakarta. Bertajuk “Cine-macet”, IFI memberi ruang hiburan dengan menyuguhkan sinema dari Perancis dan Indonesia.
Bersamaan dengan jumpa pers “Road to Cannes Film Festival 2016”, pada 26 April 2016 bertempat di Auditorium IFI, Anthony Krawcyzk, selaku Audiovisual Project Manager IFI menjelaskan tentang program Cine-macet. Dalam program tersebut, setiap bulannya akan memutar total 8 film; 6 film Perancis dan 2 film Indonesia, yang keduanya menggunakan subtitle bahasa inggris.
Cine-macet dapat dinikmati pemutaran perdananya pada 10 Mei 2016 mendatang. Bulan Mei didapuk karena bersamaan dengan digelarnya Cannes Film Festival dan akan menampilkan film-film buah karya dari sineas perempuan. Adapun di antaranya adalah Le Bal des actrices (2008), sebuah karya dokumenter parodi dari sineas Perancis Maiwenn Le Bosco dan pemutaran What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2013), sebuah kisah romansa remaja penyandang disablitas dari sineas Indonesia Mouly Surya.
Setiap film Indonesia yang tampil di Cine-macet sampai dengan akhir tahun, telah diseleksi oleh John Badalu selaku produser film sekaligus delegasi untuk Berlin Film Festival, Shanghai Film Festival, dan PIFAN Korea Selatan. Adapun film Indonesia lainnya yang akan diputar adalah Fiksi, Filosofi Kopi, dan Cita-citaku Setinggi Tanah.
Setiap film yang diputar dalam program Cine-macet, dapat disaksikan tanpa adanya pungutan biaya. Hadir setiap hari Selasa sampai dengan Sabtu, film-film diputar dapat ditemui pada pukul 19.00 WIB, yang merupakan jam padat dan sarat akan kemacetan ibukota.