Rob Renoult, "Kain #18, acrylic on canvas. (Foto: Jacky Rachmansyah)

 

Lewat kain aneka corak yang merupakan kekayaan Indonesia, Renoult sedang berupaya mengenal akar budayanya.

 

Sejak tanggal 2 Juni hingga 15 Juli 2017, ruang pamer Erasmus Huis Jakarta menampilkan karya-karya lukis dari perupa Belanda Rob Renoult. Bertajuk “Unfinished Business”, pameran ini menampilkan 20 lukisan Renoult yang kental dengan gaya abstrak minimalis dan blok warna mencolok.

Friesland, Belanda, merupakan tempat kelahiran Renoult pada 1955. Meski lahir di negeri Kincir Angin, ternyata darah Indonesia masih mengalir di tubuhnya. Orang tuanya berasal dari Ambon, Maluku, yang kemudian bertolak ke Belanda pada awal 1950-an, atas keputusan pemerintah Belanda. Dengan latar belakang tersebut, tampaknya sedikit banyak mempengaruhi Renoult untuk menyinggung perihal identitasnya sendiri lewat karya.

Seperti yang dijelaskan dalam catatan pengantar pameran, minat berkarya Renoult sudah muncul sejak usia dini lewat melukis dan menggambar. Bahkan ketika ia masih berada di taman kanak-kanak, potensinya sudah dilihat oleh sang guru yang kemudian senang menyimpan karya-karya Renoult. Dari situ, minatnya semakin dikembangkan hingga akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke sekolah seni, yang sayangnya tak ia rampungkan.  Meski begitu, karier sebagai seniman masih menjadi pilihan Renoult hingga saat ini.

Pameran Rob Renoult di Erasmus Huis, Jakarta. (Foto: Jacky Rachmansyah)
Pameran Rob Renoult di Erasmus Huis, Jakarta. (Foto: Jacky Rachmansyah)

 

 

Ulasan lengkap Urusan Identitas yang Belum Usai dapat dibaca di majalah SARASVATI edisi Juli 2017