Dadlan Afrelno, SHE#4 (hand), 125x80cm, media acrylic & engrafing, 2016. (Foto: Hamada Mahaswara)

Dadlan tidak mau terjebak dengan kesakitan, atau imaji akan tragedi yang muncul saat melihat karyanya.

Belakangan ini, berangkat dari selembar data, seorang seniman mampu mengolahnya menjadi gambaran visual nan apik. Salah satunya adalah Dadlan Afrelno (35) yang menggubah hasil rontgen  organ dan bagian tubuh manusia.

Dalam pameran tunggal “Lapisan Imajnasi dan Kenyataan” di Indieart House, Yogyakarta, 12—25 November 2016, Dadlan bermain-main dengan lapisan imajinasinya sebagai perupa dan realitasnya sebagai seorang ayah. Sejak tahun 2014, Dadlan yang tergabung dalam kelompok perupa Minangkabau Sakato mulai berkarya dengan menampilkan citraan yang dibuat berdasarkan hasil pindai pada bagian tubuh manusia.

Dadlan Afrelno, SHE#3, 60x160cm. 2015.
Dadlan Afrelno, SHE#3, 60x160cm. 2015. (Foto: Hamada Mahaswara)

Mulanya, ia mengolah citraan kandungan USG sang istri yang dipindai lantas ditambahkan ikon mobil pada lembar akrilik. Di sini, ia hendak bercerita pada audiens tentang realitas yang dihadapi, menanti kelahiran putera pertamanya. “Meski citraan scan USG tidak sama persis dengan kenyataan, namun itu sudah mendekati dari hanya sekadar imajinasi. Sementara simbol mobil yang berasal dari kenyataan, dicitrakan untuk menjadi sesuatu hal yang imajinatif,” ujar Bambang “Toko” Witjaksono yang didapuk sebagai penghayat kata untuk pameran ini.

Tahun 2015, dalam ART|JOG|8, dia membuat kemajuan dengan menambah efek sensor cahaya bagi pengunjung yang mendekati karyanya. Karya bertajuk Kiss Me With A Thousand Kisses (1) ini merupakan print dari goresan engraving tengkorak kepala manusia pada selembar akrilik bening yang ditambah lampu berwarna biru, dipasang menggantung serta ditempatkan khusus di ruang gelap. Proses ini memberikan presentasi visual yang menawan, jauh dari kesan seram.

Ulasan lengkap Menghayati Persona dan Transparansi Dadlan Afrelno dapat dibaca di majalah SARASVATI edisi Desember 2016.