Lukisan pemandangan di sekitar plaza Fatahillah, Kota Tua Jakarta yang dibuat Bayu Wardhana, Rabu, 25 Juni 2015
Sedari pagi, Bayu Wardhana sudah bermain dengan cat dan pisau paletnya di depan Jalan Kali Besar, kawasan Kota Tua Jakarta. Hari ini Bayu menyelesaikan empat lukisan pemandangan di sekitar Kota Tua, mulai dari deretan gedung di sekitar Toko Merah, Stasiun Jakarta Kota, Museum Sejarah, dan Kantor Pos Fatahillah. Hasil penjualan keempat lukisan ini rencananya akan disisihkan sebagian untuk keluarga kandung Engeline Margriet Megawe—atau yang dikenal di media dengan nama Angeline—yang ditemukan tewas di rumahnya sendiri, Rabu, 10 Juni 2015 lalu.
Lukisan pemandangan di sekitar plaza Fatahillah, Kota Tua Jakarta yang dibuat Bayu Wardhana, Rabu, 25 Juni 2015
Lukisan pemandangan di sekitar plaza Fatahillah, Kota Tua Jakarta yang tengah dibuat Bayu Wardhana, Rabu, 25 Juni 2015

Empat lukisan tersebut dibuat on the spot kemarin,  25 Juni 2015 sejak pukul delapan pagi oleh Bayu di sekitar Kota Tua. Melukis langsung di tempat dipilih Bayu agar bisa lebih bebas berekpresi secara spontan saat mendatangi tempat objek lukisannya  berada. Adapun Kota Tua dipilih Bayu sebagai objek lukisannya ketimbang sosok Engeline.

“Seperti kenangan yang kamu temukan dalam selembar foto, pasti ada keengganan untuk melihatnya kembali, karena melihatnya mengundang rasa getir. Karena itu saya lebih memilih Kota Tua untuk dilukis, agar bisa berkali-kali dipandang, namun tetap bisa bermanfaat bagi keluarga kandungnya,” ujar Bayu.

Keempat lukisan tersebut telah dibeli oleh Telly Liando, kolektor yang juga pemilik dealer sebuah vendor komputer. Sementara itu, sebagian hasil penjualan ini akan diberikan Bayu langsung saat berkunjung ke rumah keluarga kandung Engeline. “Kalau bisa sebelum lebaran sudah saya berikan,” ujar Bayu.

Bayu membuat lukisan keempatnya di depan Kantor Pos Fatahillah. Hasil penjualan lukisan ini, bersama tiga lukisan lainnya, akan diberikan Bayu pada keluarga kandung Engeline.
Bayu membuat lukisan keempatnya di depan Kantor Pos Fatahillah. Hasil penjualan lukisan ini, bersama tiga lukisan lainnya, akan diberikan Bayu pada keluarga kandung Engeline.

Ide menggalang dana untuk keluarga kandung Engeline didapatkan Bayu saat menonton debat mengenai kasus Engeline di salah satu stasiun televisi swasta yang di antaranya menghadirkan Hotma Sitompul, Hamidah, Ratna Sarumpaet, dan Arist Merdeka Sirait. Dalam tayangannya pada Selasa, 23 Juli 2015 tersebut, Hamidah, ibu kandung Engeline, tak kuasa menahan emosi saat dihadapkan dengan Hotma Sitompul yang mengutarakan pembelaannya sembari tersenyum tenang atas Margriet Christina Megawe, ibu angkat Engeline yang diduga terlibat dalam pembunuhan gadis kecil tersebut.

“Sedih sekali melihat kasus kejahatan yang tidak masuk akal ini makin berkepanjangan. Saya punya delapan anak, tidak habis pikir dan tidak tega membayangkan ada di posisi ibunya Engeline. Dia bahkan tidak mampu membiayai persalinannya saat melahirkan Engeline. Saya harap sebagian hasil penjualan lukisan ini bisa meringankan sedikit beban keluarganya, untuk jadi modal dagang atau semacamnya,” ujar Bayu.

Project yang dinamai “Care for Angeline” ini rencananya juga akan dilaksanakan Bayu di sejumlah kota di pulau Jawa. Konsep pengerjaan lukisannya nanti tetap berbentuk on the spot agar bisa melukis objek di kota tersebut sesuai dengan kondisi terkininya. Sementara itu, sebagian hasil penjualan karyanya tersebut nanti akan tetap diberikan untuk keluarga kandung Engeline. “Kalau dalang pembunuhannya, pasti nanti akan terungkap. Namun sementara berproses, dengan ini mungkin saya bisa bantu,” kata Bayu.