Dikenal sebagai seniman yang vokal menyuarakan isu-isu sosial perempuan dalam patungnya, Dolorosa Sinaga menggelar pameran tunggal keenam bertajuk Menarilah! Dance Your Life di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, 14- 30 Juni 2013. Pameran ini menampilkan gestur-gestur tarian sebagai metafora-metafora yang biasa membungkus kehidupan perempuan.
Highlight:
Awalnya, Dolo – sapaan akrab Dolorosa Sinaga – kerapkali menonton berbagai pertunjukan tarian tradisi dan kontemporer, ke berbagai kota dan negara. Dari pengalamannya itu, Dolo tidak hanya sekadar menikmati tarian, namun menyimpan memori tersebut dan diolahnya ke dalam bentuk patung. Di balik itu, Dolo sebenarnya ingin memperlihatkan bagaimana kehidupan perempuan sering kali tidak hanya dituntut untuk luwes menghadapi hidup dan segala tuntutan sosial yang mengepungnya.
- Sebagai pematung, Dolorosa sering menjadikan tubuh dan perempuan sebagai fokus objeknya. Jika sebelumnya Dolorosa banyak menghadirkan “ketegangan” dalam karya-karya patungnya, kali ini perempuan kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 31 Oktober 1952 menampilkan bentuk dan gestur yang indah dan menarik untuk dinikmati. Menurutnya, lewat keindahan ini, Dolo ingin memberikan harapan pada banyak orang di tengah situasi negeri yang semakin tidak menentu.
- Tidak hanya sebagai seniman, Dolo adalah seorang pengajar. Perjalanan kariernya sebagai seniman memang tidak bisa dilepaskan dari kepeduliannya terhadap isu-isu sosial. Pilihannya untuk mengangkat isu perempuan ke dalam karya-karyanya dipicu peristiwa Tragedi Mei 1998 di mana ia melihat banyak kasus yang menindas perempuan. Kini Dolorosa dikenal tak hanya sebagai seniman, namun juga pendidik di almamaternya – Institut Kesenian Jakarta – dan aktivis.
- Posisi Dolo dalam pasar seni rupa memang tidak banyak beredar di pelelangan nasional ataupun internasional. Namun karya-karyanya beredar di kalangan kedutaan, lembaga seni, galeri, hingga 25 kolektor pribadi. Di sinilah kita bisa melihat bagaimana patung tetap memiliki ruang pamer tersendiri yang tidak hanya tampil secara monumental di ruang-ruang publik kota, tapi juga ruang personal.
Dolorosa Sinaga, adalah sekian dari sedikit pematung perempuan di negeri ini. Posisinya telah mapan dan senior dengan konsep dan ciri khas yang telah matang. Di pameran tunggalnya terbaru, Dolo menyajikan figur-figur perempuan dalam gestur menari. Lewat karya terbarunya, Dolo memperlihatkan kebaruan tak hanya dalam tema, namun juga pemilihan bahan. Meski sosok-sosok pipih yang menjadi ciri khasnya tetap terjaga. Lewat konsep yang tampil lebih manis ini, Dolo memperlihatkan salah satu dari sumber inspirasinya, yaitu dunia seni pertunjukan. Lewat pameran ini, kita bisa melihat bagaimana hubungan antara seni pertunjukan dan seni rupa, memberikan ruang interpretasi yang menarik pada karya seni.