BERLIN BIENNALE FOR CONTEMPORARY ART
9 Juni – 9 September 2018
Tema “We Don’t Need Another Hero”. Kurator Gabi Ngcobo. Tim kurator Moses Serubiri (Uganda), Nomaduma Rosa Masilela (New York), Thiago de Paula Souza (Sao Paulo), dan Yvette Mutumba (Berlin).

Berlin Biennale for Contemporary Art telah memantapkan diri sebagai laboratorium seni yang memberi ruang bagi seniman untuk bereksperimen dengan isu dan tren terakhir. Sejak pameran perdananya pada 1998, acara ini juga menjadi platform bagi seniman pendatang baru memenangi kompetisi.
Tahun ini, yang merupakan edisi ke-10, seniman-pendidik-kurator dari Afrika Selatan Gabi Ngcobo mengumpulkan tim kurator beragam latar belakang. Mereka adalah Moses Serubiri dari Uganda, Nomaduma Rosa Masilela dari New York, Thiago de Paula Souza dari Sao Paulo, dan Yvette Mutumba dari Berlin.
Baca juga Wajah Sejarah Asia Pasifik di Singapore Biennale 2016
Dengan bantuan desainer grafis Maziyar Pahlevan dari Iran, mereka mengeksplor kecemasan dan konflik yang ada di Berlin, Jerman serta di dunia dengan apa yang mereka sebut “psikosis kolektif”. Psikosis kolektif adalah masyarakat dan badan pemerintahan abai atau salah paham akan rumitnya dunia dan orang-orang di dalamnya.
Tema tahun ini adalah “We Don’t Need Another Hero” yang mengambil lagu Tina Turner pada 1985.
Melalui karya dan bincang seni dengan seniman serta kontributor di luar dunia seni, para kurator mencari tahu hubungan antara pengetahuan dan kekuasaan, dua yang dapat menciptakan perubahan.
Info: www.berlinbiennale.de




