7. Origen’s Gambit (2016 -2017) – HK$ 1.750.000 (US$ 224.105)

Tidak seperti pelukis Bali kebanyakan, Gede Mahendra Yasa tidak pernah mengambil ikon-ikon Bali sebagai tema lukisannya. Dia justru melakukan aprosiasi karya pada karya-karya pelukis seperti Jackson Pollock dan Willem de Kooning. Dia juga selalu bersikap kritis terhadap hegemoni praktik seni makanya dia selalu menolak mengikuti pasar dan arus seni. Sebelumnya dia pernah menderita depresi berkepanjangan yang justru membuatnya bisa berkarya. Dalam sebuah wawancara dia pernah berkomentar kalaulah seandainya dia “normal”, dia tidak akan pernah menjadi seniman.
Pada Origen’s Gambit, Gede Mahendra Yasa memperkenalkan konsep alam semesta paralel yang mempertemukan karya-karya ikonik seniman dunia. Pada karyanya ini Gede Mahendra Yasa seolah menegaskan selalu ada kaitan antara era seni yang sebelumnya dengan yang sekarang. Feel yang sama pernah digoreskan Gede Mahendra pada karya sebelumnya yaitu After Paradise Lost (2014-2016). Origen’s Gambit terjual di angka HK$ 1.750.000 di Christie’s Hong Kong, 26 November 2017.
Baca juga Gede Mahendra Yasa: Jenuh Terus Mengekor




