Cappuccino racikan Godbrewer. (Foto: Dhamarista Intan)

Kepadatan jalanan Jakarta Timur menjadi keuntungan sendiri bagi Godbrewer sebagai titik singgah sejenak menunggu lengangnya arus jam pulang kerja.

Siapa yang menyangka bahwa di deretan jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur, yang dikenal padat sebagai jalur penghubung Jakarta-Bekasi, menyimpan secuil kenyamanan dalam secangkir kopi. Godbrewer yang mulai dibentuk pada September 2014, hadir sebagai salah satu alternatif pencinta kopi tanpa harus menjelajah ke tengah ibukota.

Begitu masuk, pengunjung ditawarkan pada pencahayaan yang hangat. Lampu-lampu terasa menyatu dengan jajaran furnitur kayu berwarna coklat terang yang berbaris rapi. Di beberapa sudut juga terdapat sofa dengan bantal warna-warni berukuran tidak terlalu besar. Penataan ruang yang sederhana tapi tidak terkesan kaku, mampu memberi rasa nyaman bagi mereka yang hendak lari dari kemacetan.

Godbrewer di Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur, mulai beroperasi pada September 2014. (Foto: Dhamarista Intan)
Godbrewer di Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur, mulai beroperasi pada September 2014. (Foto: Dhamarista Intan)

Guna menyiasati ruang yang tidak begitu luas, kaca-kaca  besar digunakan untuk memberi kesan see-through yang juga digunakan pada tembok partisi untuk membatasi area bebas rokok. Beberapa mural juga terlihat menjadi pemanis ruangan, memberikan kesan playful and young.

“Kopi yang menjadi andalan kami adalah coffee latte dan cappuccino. Sedangkan untuk makanannya, kami menyediakan nasi puyung lombok dan mac&cheese,” ungkap salah satu pemilik Godbrewer Nicky Wijaya. Dia bermitra dengan Ibnu Sofyan dalam menjalankan usaha kopi ini.

Racikan andalan Godbrewer adalah coffee latte dan cappuccino. (Foto: Dhamarista Intan)
Racikan andalan Godbrewer adalah coffee latte dan cappuccino. (Foto: Dhamarista Intan)

*Ulasan lengkap tentang Menikmati Secangkir Kopi dari Si Ahli Seduh bisa dibaca di majalah Sarasvati edisi September 2016