1. Andra Matin
Andra Matin dikenal dengan karyanya yang modern dan “clean”, melucuti segala ornamen yang “tidak penting”, garis-garisnya minimalis dengan struktur geometris, ruang berlimpah cahaya alam, hemat energi, dan ber-“bahan tunggal (one material)”.
Nama lengkapnya Isandra Matin Ahmad, alumnus Universitas Parahyangan, Bandung.
Setelah sembilan tahun bekerja di Grahacipta Hadiprana yang didirikan arsitek Hendra Hadiprana, Andra Matin memutuskan untuk mendirikan biro arsitektur andramatin bersamaan krisis moneter di Indonesia pada 1998.
Beragam karya andramatin, dari rumah tinggal, hotel, kantor, museum, taman, hingga ruang pamer dan komersial. Lobi kantor desain grafis Le Bo Ye (1998) milik Hermawan Tanzil, Gedung Dua8, dan ak.’sa.ra, ketiganya di Kemang, Jakarta Selatan adalah karya-karya awalnya.
Setelah itu, sederet karya rampung yang membuat namanya makin bersinar, di antaranya Rumah WH, AM House, Potato Head di Seminyak, Katamama boutique hotel di Seminyak, Omah Herborist, Pasar Sarijadi, AD Premier Building, Bandara Banyuwangi, Masjid Baitus Shobur di Tulang Bawang Barat (Tubaba), dan amphitheatre Imakulata di Ende.
Masjid Baitus Shobur di Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang diresmikan pada Oktober 2016 adalah bangunan satu lantai tapi tingginya bangunan satu lantai tapi tingginya mencapai 30 meter, sehingga dari luar tampak layaknya gedung lima lantai.
Baca juga Budaya dan Identitas Baru Tubaba
Tak ada ornamen apa-apa, hanya beton masif polos tanpa cat, dari atas sampai bawah, menyimbolkan ketiadaan, bahwa tampilan luar tidaklah sepenting isinya, dan ibadah bukanlah untuk dipamerkan.
Baru ketika di dalam, terlihat bahwa dinding tak mencapai dasar. Terbuka di sekeliling kaki bangunan setinggi 150 cm dari lantai sehingga udara di dalam masjid sejuk.
Langit-langitnya yang tinggi berujung pada 99 lubang kecil di pucuknya, karena itu nama lengkap masjid ini, sebagaimana tertulis di prasasti peresmian, adalah “Masjid Agung 99 Cahaya Asmaul Husna Baitus Shobur”.
Arsitek Andra Matin yang merancang masjid ini, karya masjid kedua setelah masjid di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, komplek rumah dinas bupati Banyuwangi. 
