Kira-kira museum seperti apa yang cocok dan menarik minat anak-anak?

Sebuah kompetisi unik diadakan di Louisville, Kentucky, AS. Peserta diminta untuk merancang gedung museum yang diperuntukkan bagi anak-anak usia 2-13 tahun. Tak diduga jumlah peserta membludak hingga 105 proposal. Namun ada satu rancangan yang menarik dan tidak seperti desain museum biasanya.

Rancangan “The Sweetness” tampak eksterior (Foto: FastCo Design)

Adalah rancangan berjudul “The Sweetness” yang diusung sebuah kolaborasi desainer di Los Angeles, Sports. Rancangannya terinsipirasi dari permen klasik berwarna-warnai, manis, dan lengket yang sangat disukai anak-anak. Desain tersebut berhasil menciptakan rancangan arsitektur ekspresif yang fun, nikmat, serta menghibur. 

Interior ruang pamer “The Sweetness” yang menggunakan unsur permen sebagai karakter utama (Foto: FastCo Design)

Hal ini berbeda dengan museum yang sering dikunjungi anak-anak selama ini, yang kebanyakan hanya menyajikan objek-objek menarik seperti dinosaurus, pesawat terbang, tanpa atmosfer menarik lainnya.

Rancangan ini menggunakan konsep permen sebagai karakter museum, sehingga setiap unsur baik secara arsitektur bangunan, interior, serta tampilan berkonsep permen. Dengan kualitas tersebut, rancangan ini menyediakan pengalaman stimulasi spesial untuk anak-anak, orang tua, dan bahkan komunitas urban.

Museum Anak di Indonesia

Di Indonesia, beberapa museum telah menyediakan program-program khusus yang diperuntukkan untuk mengundang minat anak-anak meski belum digarap secara serius. Misalnya, museum Geologi di Bandung yang memiliki koleksi dinosaurus; museum Satwa Jatim Park di Malang yang menampilkan koleksi binatang-binatang; museum Transportasi di TMII dengan koleksi pesawat dan kereta; dan museum Layang-Layang di Jakarta dengan koleksi layang-layang dari seluruh dunia.

Namun, museum yang secara khusus mendesain bentuk bangunan sesuai dengan minat dan kesukaan anak-anak, di Indonesia belum ada. Sebagian besar museum mengandalkan aktivitas-aktivitas menarik untuk ‘memancing’ orang tua ataupun sekolah membawa anak-anaknya berkunjung ke museum. Seperti museum Tekstil di Jakarta yang mengadakan program belajar membatik khusus anak, museum PP IPTEK di TMII dan Bandung yang memperbolehkan anak-anak ikut terlibat dan mengeksplorasi beragam aktivitas teknologi yang menarik.

Koleksi mainan Museum Anak Kolong Tangga Yogyakarta (Foto: Liburan Anak)

Ada juga museum yang khusus memamerkan benda-benda yang dekat dengan anak-anak, seperti museum Anak Kolong Tangga di Yogyakarta yang memiliki koleksi mainan anak-anak tradisional tempo dulu. Tujuan utamanya adalah mengajak anak-anak untuk mengalami proses pembelajaran melalui kegiatan bermain.

Sepertinya apa yang sudah dimulai di Amerika melalui kompetisi rancangan museum khusus anak-anak di atas, juga bisa kita mulai ini. Mari dorong arsitek dan desainer Indonesia untuk mau terlibat dalam kegiatan seni dan budaya. Melimpahnya konten terkait kehidupan anak-anak di tanah air tentu bisa menjadi inspirasi .

[FastCo Design | Liburan Anak]