Setelah pembukaannya pada November tahun lalu, National Gallery Singapore meluncurkan pameran spesial internasional pertamanya yang berjudul “Reframing Modernism”. Pameran ini dikurasi dan dipersembahkan bersama oleh Centre Pompidou, museum seni ternama yang berlokasi di kota Paris, Perancis.

Pameran yang merupakan pameran perdana di Singtel Special Exhibition Gallery ini menampilkan lebih dari 200 karya dari sekitar 50 seniman, yang setengahnya berasal dari Centre Pompidou dan setengahnya lagi dari Asia Tenggara. Pameran ini juga merupakan pameran pertama yang menampilkan seniman-seniman dari Asia Tenggara dan Eropa secara pararel melalui studi mengenai modernisme dari sudut pandang Asia Tenggara.

“Reframing Modernism” menantang pola pikir klise cara mempresentasikan lukisan modernisme. Pameran ini akan menjawab perspektif yang belum diselidiki yang akan memperkaya keseluruhan wacana. Dengan pendekatan komparatif, pameran ini akan mengungkap keprihatinan antara seniman dan karyanya untuk menciptakan narasi yang baru dan berbeda mengenai modernisme.

Sepanjang pameran ini, pegunjung diundang untuk menarik koneksi dan kesimpulan sendiri mengenai sejarah modernisme dan hubungannya dengan perkembangan seni di Asia Tenggara. Karya-karya seniman Asia Tenggara yang ditampilkan diantaranya adalah Le Pho (Vietnam), Nguyen Gia Tri (Vietnam), S Sudjojono (Indonesia), Affandi (Indonesia), Latiff Mohidin (Malaysia), Galo B Ocampo (Philippines), Georgette Chen (Singapore) dan Tang Chang (Thailand), serta seniman besar Eropa Vassily Kandinsky, Fernand Léger, Marc Chagall, Jean Dubuffet, Pablo Picasso, dan Henri Matisse.

“Kami senang dapat bekerja dengan Centre Pompidou untuk mengembangkan pameran yang meneliti ulang pola pikir mengenai modernism. Ini adalah pertama kalinya para pengunjung di Singapur dapat melihat karya-karya dari Eropa dan Asia Tenggara di satu tempat yang sama. Kami berharap pameran ini dapat menginspirasikan pandangan baru dan menarik dari pemahaman modernisme dan seni modern yang diberikan,” ujar Dr Eugene Tan, Direktur Narional Gallery Singapore. “Bersama dengan pameran jangka panjang galeri ini, “Reframing Modernism” akan memperkuat tujuan kami untuk memperdalam pemahaman seni modern dari Singapura dan Asia Tenggara dalam konteks global.”

Reframing Modernismdiko-kurasi oleh Direktur National Gallery Singapore Dr. Eugene Tan, Kurator Senior Lisa Horikawa, dan Kurator Dr. Phoebe Scott, bersama dengan Deputy Director Centre Pompidou’s National Museum of Modern Art – Industrial Design Centre, Catherine David, dan kurator Nicholas Liucci-Goutnikov.

“”Reframing Modernism” membuktikan jangkauan internasional dan ambisi Centre Pompidou untuk berkolaborasi dengan mitra institusi bergengsi di seluruh dunia. Kolaborasi kami dengan National Gallery Singapore atas proyek unik ini adalah yang paling membuahkan hasil, dan pameran yang dikurasi bersama ini merupakan kesempatan baik bagi kami untuk mempelajari lebih lanjut mengenai seni modern Asia Tenggara dan bagaimana modernisme dilihat di bagian dunia ini,” ujar Serge Lasvingnes, Presiden Centre Pompidou.

“Kolaborasi ini juga memberikan kesempatan pada pecinta seni di Singapura dan Asia untuk melihat karya-karya utama dari Centre Pompidou sebagai institusi yang menampung satu dari dua koleksi seni modern dan kontemporer terbesar di dunia,” tambahnya.

Reframing Modernism berlangsung dari 31 Maret hingga 17 Juli 2016 di Singtel Special Exhibition Gallery, yang berlokasi di lantai 3 City Hall Wing di National Gallery Singapore. Harga tiket masuk Reframing Modernism adalah S$15 untuk warga Singapura dan S$25 untuk turis.