Konferensi pers Erasmus Documentary Film Festival 2015
Konferensi pers Erasmus Documentary Film Festival 2015
Konferensi pers Erasmus Documentary Film Festival 2015

Untuk keempat kalinya, Erasmus Huis mengadakan festival film dokumenter yang diberi tajuk Erasmus Documentary Film Festival 2015. Dalam festival ini, sebanyak 39 film dokumenter akan ditayangkan dari 6-13 September 2015 di tiga tempat berbeda; Erasmus Huis, Paviliun 28, dan Art Cinema IKJ.

Orlow Seunke, Festival Director, mengatakan bahwa festival ini diharapkan mampu menjadi sebuah wahana untuk berbagi cerita tentang dunia yang berbeda dan sudut pandang yang berbeda pula di tengah penonton yang beragam. “Film dokumenter mampu merefleksikan masyarakat, mengkritisi suatu keadaan, dan mempertanyakan kekuasaan,” ujarnya.

Orlow Seunke juga menjamin kualitas film yang dipilihnya. “Dosa terbesar dalam membuat film adalah menjadi membosankan. Dan untuk menghindari hal itu, saya hanya punya satu patokan dalam mengkurasi: memilih film terbaik,” katanya lagi.

Film yang akan ditayangkan terbagi ke dalam lima kategori; Music, yang menampilkan dokumenter mengenai musisi seperti B.B. King, John Lennon, Bruce Springsteen, Metallica, dan lain-lain;  Xtra, yang menampilkan film-film dokumenter besar yang meraih penghargaan; Discovery, yang menampilkan film-film yang mengangkat subjek spesifik, baik itu insiden atau fenomena tertentu; Focus on Indonesia, yang menampilkan filmmengenai Indonesia yang dibuat di luar negeri; dan Focus on Film, yang menampilkan film dokumenter mengenai penulis, sutradara, aktor/aktris.

Selain penayangan, festival ini juga menghadirkan sesi seminar berupa tanya jawab dengan para documentarian terkenal dari luar negeri; Iika Vehkalahti, Commisioning Editor dari Finnish TV; Don Edkins, produser film dari Afrika Selatan; Valentin Thurn, sutradara film dokumenter 10 billion – what’s on your plate?; Laurent Becue-Renard, sutradara film Of men and war yang meraih penghargaan di IDFA Film Festival 2014; Leonard Retel Helmrich, yang akan menjadi tutor lokakarya film Sang Pembakar. seusai pemutaran film.

Salah satu film yang mendapat sorotan di festival ini adalah Indonesia Merdeka, sebuah dokumenter epic tentang perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia yang dilihat dari sudut pandang orang Belanda. Film yang dibuat oleh sineas kiri Belanda ini menampilkan wawancara dengan wakil presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta, dan beberapa tokoh perjuangan, seperti Dr. Roeslan Abdulgani dan Jenderal Nasution.

Dengan rangkaian film pilihannya, Erasmus Documentary Film Festival 2015 memberi warna variatif terhadap perhelatan festival film di Indonesia. semua penayangan film di festival ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.