Mendekati Antariksa Bersama Radhinal Indra
Secara visual, karya Indra mampu menimbulkan interaksi dan memancing rasa penasaran pengunjung. Tak sedikit yang ingin melihat lebih dekat tiap detilnya.
Sebagai benda langit yang paling terang ketika malam datang, bulan menyimpan misteri tersendiri di balik pesonanya. Begitu pula yang diamini Radhinal Indra, yang menggunakan bulan sebagai objek pendekatan dalam pameran “Matter’s Matter”, 28 Oktober...
Pidato Kebudayaan dan Ambiguitas Indonesia
Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) kembali menyelenggarakan program unggulannya selama lebih dari dua dekade, Suara Jernih dari Cikini, yang dikemas dalam bentuk pidato kebudayaan.
Tradisi tahunan ini diadakan bertepatan dengan perayaan ulang tahun Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki, 10 November 2017, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Bac juga Merangkul Keragaman lewat Seni
Untuk tahun ini,...
Ketika Kegelapan Menang di UOB Painting of the Year 2017
"Makin gelap makin keren," kata Hendro Wiyanto mengomentari didapuknya Kukuh Nuswantoro sebagai pemenang UOB Painting of the Year 2017.
Karya yang dibawa Kukuh berjudul Kegelapan menceritakan tentang dunia yang sedang menuju abad kegelapan, dimana kekacauan, konflik dan peperangan terjadi saling tumpang-tindih. Sisi muram dunia dieksplore habis-habisan, membuat kita yang melihat jadi stres sendiri karena ada banyak ketidaksinkronan,...
Setelah Garin Nugroho, Seniman Sunaryo Mendapat “Chevalier dans l’ordre des arts et lettres”
Untuk dedikasi dan sumbangsihnya pada dunia seni Indonesia dan internasional seniman Sunaryo mendapat anugerah lencana "Chevalier dans l'ordre des arts et letters" dalam bidang seni dan sastra oleh Menteri Kebudayaan Perancis Fleur Pellerin yang diwakilkan oleh Duta Besar Republik Perancis Jean-Charles Berthonnet pada Sabtu (21/10) kemarin bertempat di WOT Batu, Jalan Bukit Pakar Timur...
Ini yang Menjadi Penjelasan Kenapa Kazuo Ishiguro Memenangkan Nobel Sastra 2017
Setelah tahun lalu publik dicengangkan dengan didaulatnya Bob Dylan sebagai pemenang Nobel Sastra 2016, tahun ini bisa jadi penikmat literasi lebih berdamai dengan terpilihnya Kazuo Ishiguro sebagai penerima Nobel Sastra 2017.
Kazuo Ishiguro mengalahkan kandidat-kandidat "berat" lainnya seperti Ngugi wa Thiong'o penulis asal Kenya yang menelurkan buku pertamanya Weep Not, Child tahun 1964 yang berkisah...
Berita Terkait









