
Setelah Sie Jin Kwie gugur, Hwan Lie Hoa (Tuti Hartati) diangkat Raja Li Ti menjadi panglima perang yang memimpin 300 ribu pasukan Tang. Tugasnya mengalahkan Jenderal Souw Po Tong (Idries Pulungan) dan menaklukkan Tartar Barat.
Upaya menaklukkan Tartar Barat artinya juga melawan pasukan siluman. Sebagian dari mereka mampu berubah wujud jadi siluman berkepala tiga dan bertangan enam, menjadi Kepiting Raksasa, Kerbau Merah, Kerbau Hitam, Singa Merah, dan Macan Hitam.
Baca juga Ikan Asin untuk Ulang Tahun ke-40
Para Dewa Jahat ikut membantu Tartar Barat, dan Para Dewa Baik membantu Pasukan Tang. Dua kekuatan itu akhirnya berperang, baik di angkasa maupun di darat.
Demikian penggalan Sie Jin Kwie Melawan Siluman Barat yang dipanggungkan Teater Koma di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, 10 – 19 November 2017.

Pementasan ini merupakan lanjutan dari lakon-lakon Sie Jin Kwie sebelumnya, berawal dari Sie Jin Kwie (2010), Sie Jin Kwie Kena Fitnah (2011), dan Sie Jin Kwie di Negri Sihir (2012). Lakon keempat ini menutup kisah Sie Jin Kwie Ceng See (Sie Jin Kwie Menyerbu ke Barat), yang diadaptasi Nano Riantiarno dari novel karya Lo Koan Chung dan Tio Keng Jian, sastrawan Tiongkok abad ke-14.
Serial Sie Jin Kwie sedianya diadaptasi Nano sebagai trilogi, namun akhirnya jadi tetralogi dengan alasan musuh Sie Jin Kwie, yakni Souw Po Tong, masih hidup di seri ke-3.
Baca juga Meraba Nasib Baik di Opera Kecoa
“Kalau ngga dilanjutkan ngga enak,” kata Nano ujar Nano saat jumpa wartawan di Universitas Tarumanagara Kampus III, Jakarta Selatan, Oktober 2017.
Dalam lakon Sie Jin Kwie sebelumnya, Sie Teng San (Ade Firman Hakim) menikahi Hwa Lie Hoa, perempuan jenderal yang mampu menaklukkan musuh.
Souw Po Tong, musuh besar Sie Jin Kwie, masih hidup. Dia ada di kawasan Tartar Barat, ikut membantu kota-kota yang akan dikalahkan Pasukan Tang. Walau berkali-kali kalah, dia berhasil lari. Dia membantu benteng yang sudah dekat dengan ibukota.
Souw Po Tong juga siluman. Walau sudah dikerangkeng lalu ditenggelamkan ke lautan, dia bisa lolos dan hidup lagi. Gurunya pun siluman. Andai tak ada Souw Po Tong, Tartar Barat tak akan mampu melawan Pasukan Tang. Di babak akhir, dia harus berhadapan dengan Hwan Lie Hoa.

Alih rupa pasukan siluman menjadi adegan-adegan menarik dalam pementasan kali ini. Satu bocoran saja, untuk menjelaskan tentara musuh lenyap masuk ke bumi, sayap yang sebelumnya untuk menguatkan kadar kesaktian si tentara, tiba-tiba saja dibalikkan menutup kepala, dan terlihatlah tulisan “Bumi” di sisi dalam sayap. Kocak, seperti biasa Teater Koma.
Sie Jin Kwie Melawan Siluman Barat didukung pemain, antara lain, Idris Pulungan, Tuti Hartati, Budi Ros, Rangga Riantiarno, Ade Firman Hakim, Joind Bayuwinanda, Subarkah Hadisarjana, Daisy Lantang, Dorias Pribadi, Alex Fatahillah, Supartono JW, Ratna Ully, dan Raheli Dharmawan.
Baca juga Yang Tanggung dari Tragedi yang Tak Tertanggung
Produksi ke-150 Teater Koma ini dan juga merupakan pentas besar ketiga dalam rangkaian perayaan hari jadi ke-40 Teater Koma setelah sebelumnya mementaskan Opera Ikan Asin dan Warisan di tahun 2017 ini.