fbpx
28.2 C
Jakarta
Language switcher

Performance Art

Ketika Koruptor Pamit Pensiun

Bayangkan bila para koruptor di Indonesia mengaku kalau dirinya korupsi. Sang anak dan istri mungkin akan panik karena memikirkan keruntuhan masa depan mereka pasca pengakuan tersebut. Atau, akan panik karena baru tahu bahwa selama ini dinafkahi dari hasil korupsi. Bisa jadi. Di pentas teranyar Indonesia Kita, lakon “Koruptor Pamit Pensiun” menghadirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi...

Dialog Kritis di Tengah Aroma Rempah

Sekali lagi, Tisna Sanjaya menggunakan teknik cetak tubuh. Ia menggulirkan wacana tanding terhadap keajegan kapitalisme, modernisasi, perusakan alam, hingga krisis sumber daya.   Selembar kelambu dibentangkan jadi saringan dan diikat pada empat pancang halu. Di sisi-sisinya, terdapat lisung dan dulang berisi beras, bubuk arang, merica, kayu manis, dan rempah-rempah lain. Sementara di bagian atas, gagang pancing...

Yang Tanggung dari Tragedi yang Tak Tertanggung

  Bisma mati. Dalam formasi barisan yang menempatkan Srikandi (yang sesungguhnya reinkarnasi Amba, wanita yang menaruh dendam pada Bisma) di depan melindungi Arjuna, pihak Pandawa melumpuhkan satu kekuatan besar dalam tubuh Kurawa. Semua yang mengetahui kisah peperangan Kurusetra ingat betapa segan Arjuna menghabisi kakeknya di kesempatan-kesempatan sebelumnya, termasuk ketika Kresna memanas-manasinya. Sementara begitu banyak anak panah menancap...

Sebuah Refleksi dari Kompleksitas Jiwa David Gheron Tretiakoff

Salah satu adegan dalam pertunjukan David Gheron Tretiakoff, ketika dia bercukur sampai mengucurkan darah
Kehidupan selalu memberikan pengulangan terhadap rutinitas itu-itu saja yang membuat manusia itu sendiri muak dengan jadwal monoton yang harus dilakukannya terus menerus demi eksistensi hidup. Dalam kemonotonan hidup tersebut, ketakutan demi ketakutan membayangi perjalanan hidup kemanusiaannya. Sampai kapan dia akan terus mengulang aktivitas yang sama, bagaimana kalau dia berhenti dan mencoba melakukan hal berbeda? Pengulangan ritme...

“Membedah” Sosok Chairil Anwar Lewat Empat Perempuan Istimewa Dalam Hidupnya

Reza Rahadian sebagai Chairil Anwar dan Marsha Timothy sebagai Ida
"Padahal slogan Bung ayo Bung yang dipopulerkan Chairil Anwar itu terinspirasi dari ajakan para pelacur di jalanan.." kata Ahda Imran salah satu dari tiga penulis naskah "Perempuan-perempuan Chairil" dalam press conference pertunjukan tersebut, Selasa (31/10) di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, West Mall Grand Indonesia Jakarta. Secara personal Ahda Imran mengakui kekagumannya pada sosok penyair pelopor Angkatan 45...