Crossover Program 2018 akan diselenggarakan bersamaan dihelatnya Asian Games 2018. Jika tak ada aral melintang, Crossover Program akan berlangsung pada Juli hingga September 2018, bertempat di Jakarta, Gambung, dan Bandung. Tema besarnya adalah “Pangan dan Perkebunan” dengan tema spesifik “Kopi”.
Crossover Program adalah wadah yang mempertemukan sejumlah talent di bidang seni (pelukis, sketcher, arsitek, dan desainer produk) berikut karyanya dengan sosok-sosok penting dari beragam ranah dan profesi. Dua pihak yang di atas kertas “tak bersinggungan”.
Baca juga Sarasvati Inisiasi Crossover Program
Program ini bertujuan memberikan akses bagi seniman ke kalangan yang lebih luas sehingga dapat terbentuk jaringan baru. Sedangkan bagi birokrat dan private sector, selain dapat mengenal seni yang sudah terkurasi dengan baik, program ini memberi pilihan bahwa sentuhan seni dapat memberi efek positif bagi sekeliling.
Crossover Program diadakan Independent Research & Advisory Indonesia (IRAI), Sarasvati Art Communication and Publication, dan Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC).
Baca juga Buku Roadmap Kopi Pertegas Posisi Kopi Indonesia
Pada Februari 2018, Crossover Program perdana diadakan di Pantjoran Tea House, Jakarta bersamaan perayaan Imlek yang dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN RI Sofyan Djalil, Deputi IV Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, dan Dirjen Tata Ruang Kementerian ATR/BPN Abdul Kamarzuki. Seniman yang ikut adalah pelukis Bayu Wardhana dan Priyaris Munandar, serta pematung Akmal Jaya.
Para seniman bukan hanya menunjukkan karya yang sudah jadi, melainkan juga memperlihatkan proses mereka berkarya. Akmal Jaya memperlihatkan proses finishing patung batunya, Bayu Wardhana melukis di tempat dari awal hingga selesai, dan Priyaris Munandar menunjukkan proses awal melukis.
Baca juga Kafe Kekinian, Desain Sederhana hingga Konsep Self Service
Patung karya Akmal yang berjudul Stiff & Flexible, kemudian menjadi koleksi Abdul Kamarzuki. Sedangkan lukisan Bayu Wardhana, Pasar Lampion di Petak Sembilan, dikoleksi Rudy Salahuddin.
CEO IRAI Lin Che Wei yang menjadi penggagas program ini mengatakan, “Umumnya pameran seni hanya dihadiri lingkaran sang seniman, yakni sesama seniman, kolektor, serta jurnalis seni. Kali ini, Sarasvati mempertemukan seniman dengan orang berpengaruh. Hubungan ini bersifat jangka panjang dan saling menguntungkan.”
Baca juga Legenda Kopi dari Bandung
Untuk Crossover Program pada Juli-September 2018 mendatang, akan lebih banyak lagi talent yang dilibatkan. Mereka yang terlibat berasal dari bidang seni luikis, seni patung, seni instalasi, desain produk, dan arsitektur
Tiga bulan masa penyelenggaraan akan dibagi menjadi tiga sesi besar, yakni pembekalan, membuat karya, dan pameran. Selama sesi pembekalan, talent akan mengikuti penjelasan tentang kopi dari hulu ke hilir, bertempat di Gedung OLVEH Jakarta dan di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) di Gambung, Jawa Barat. Salah satu pematerinya adalah Wakil Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI-SCAI) Daroe Handojo.
Baca juga Evolusi Gelombang Budaya Kopi
Selesai pembekalan, talent dapat kembali ke kediaman masing-masing untuk membuat karya. Karya-karya tersebut kemudian dikumpulkan, dikurasi, lantas dipamerkan saat acara puncak. Acara puncak dihelat pada 16-25 Agustus September 2018 di Gedung OLVEH Jakarta bersamaan Asian Games 2018, dan 31 Agustus— 15 September 2018 Roemah Seni Sarasvati, Bandung.
Selain pameran, akan ada pemutaran video penanaman hingga perdagangan kopi, talk show kopi dan seni, kuliah umum, board game, dan demo barista. Beberapa workshop menarik terkait kopi dapat diikuti masyarakat, seperti coffee roasting, latte art, meracik cappuccino. 
